Buktikan Janji, PM Kanada Sambut Pengungsi Suriah

Jumat, 11 Desember 2015 - 16:03 WIB
Oleh :
Pengungsi Suriah yang tiba di Slovenia
Pengungsi Suriah yang tiba di Slovenia
Sumber :
  • VIVA.co.id/AFP
Photo Mini 1
VIVA.co.id
- Keputusan Perdana Menteri Kanada Jason Trudeau untuk menerima pengungsi Suriah ke negaranya mulai direalisasikan. Pesawat pertama yang mengangkut imigrfan dari Suriah telah sampai di Kanada.


Perdana Menteri Jason Trudeau sendiri yang langsung menyambut kedatangan 163 orang pengungsi di negaranya, Jumat, 11 Desember 2015. "Kanada ingin menunjukkan kepada dunia cara untuk membuka hati," kata Trudeau, seperti dikutip dari
BBC,
11 Desember 2015.


Penerimaan ratusan imigran tersebut adalah bagian dari kebijakan Kanada yang berjanji akan menerima 25.000 pengungsi hingga bulan Febuari tahun 2016 mendatang.


Menteri Imigrasi John McCallum, mengatakan semua  provinsi di Kanada mendukung penerimaan para pengungsi yang ingin memiliki kehidupan barunya tersebut.


Baca Juga :
PM Kanada 'Tertangkap Basah' Bertelanjang Dada
"Ini adalah momen besar untuk Kanada. Ini menunjukkan sikap kita yang sebenarnya, yakni bahwa kami non-partisan, ini merupakan proyek nasional," kata McCallum.
Baca Juga :
Helikopter Rusia Ditembak Jatuh

McCallum menjelaskan, sebanyak 300 imigran asal Suriah akan tiba di Kanada sepanjang minggu ini dan 800 pengungsi nantinya akan masuk melalui pemeriksaan di Lebanon dan Yordania. Mereka akan memiliki kesempatan untuk tinggal di salah satu provinsi dari 10 provinsi yang ada di Kanada.
Baca Juga :
RS Bersalin di Suriah Dihantam Bom Saat Operasi Caesar


Trudeau yang baru saja memenangkan pemilu Kanada, mengambil sikap berbeda dari pemimpin sebelumnya yang tidak mau menerima para pengungsi.


"Kami ingin mereka memiliki tempat tinggal dan dukungan. Memang butuh waktu yang tidak sebentar, tetapi kami senang untuk menerima mereka di negara kami," kata Trudeau.


Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Trudeau yang baru saja memenangkan pemilu Kanada, mengambil sikap berbeda dari pemimpin sebelumnya yang tidak mau menerima para pengungsi.
Halaman Selanjutnya