AS: ISIS Sekongkol dengan Assad dan Turki Jual Minyak Ilegal

Pemerintah Rusia mengirimkan rudal s-400 ke Pangkalan Militer Hmeimim, Suriah.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id - Seorang pejabat senior Departemen Keuangan AS mengungkapkan kelompok Daulah Islamiyah di Irak dan al-Syam (ISIS) kini memiliki kekayaan lebih dari US$500 juta hasil dari perdagangan minyak. Menurut pejabat ini, sebagian minyak dijual ke pemerintahan Suriah dibawah Bashar al-Assad, dan sebagiannya lagi dijual kepada Turki.

Dilansir dari Reuters, Kamis 10 Desember 2015, pejabat Departemen Keuangan AS, Adam Szubin, mengatakan kelompok militan menjual sebanyak $40juta minyak  per bulan keluar dari perbatasan lokasi perang sipil Suriah bahkan sampai ke negara lain. "ISIS menjual banyak minyak untuk rezim Assad," kata Szubin.

Ia melanjutkan, kedua pihak itu bekerja satu sama lain sehingga mereka terus mendapatkan keuntungan besar dari perdagangan ilegal itu. Jumlah minyak yang banyak, kata dia, berada di bawah kontrol Assad sementara lainnya dikonsumsi oleh daerah yang dikendalikan ISIS serta sebagian lainnya dijual ke Turki.

Pernyataan Szubin ini justru membenarkan tudingan Rusia yang mengatakan Turki menembak jatuh jet tempur Su-24 milik Rusia karena pesawat itu memantau perdagangan minyak ilegal yang dilakukan Turki dan ISIS. Namun Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan membantahnya. Ia malah mengatakan siap mundur dari jabatan presiden Turki jika Rusia bisa membuktikan tuduhannya itu. Erdogan juga menantang Putin untuk mundur jika tuduhan Putin tak terbukti.

DPR: Jangan Tutup Sekolah Hanya karena Permintaan Turki

Setelah serangan di Prancis yang menewaskan 129 orang, Amerika Serikat, Perancis, Inggris, dan juga Rusia telah bersumpah untuk mengalahkan kelompok militan ISIS yang melakukan banyak serangan dengan mengatasnamakan agama Islam dan menguasai banyak daerah Suriah. (ren)