Dua Pemuda Australia Rajai Bursa Saham AS
Jumat, 11 Desember 2015 - 13:30 WIB
Sumber :
- REUTERS/Shannon Stapleton
VIVA.co.id
- Dua pemuda asal Australia, Mike Cannon dan Scott Farquhar, menjadi penguasa Bursa Saham di AS setelah berhasil menutup perdagangan dengan nilai hingga US$5,8 miliar, pada Kamis, 10 Desember 2015. Angka ini meningkat berkali lipat dibanding penutupan tahun 2014 dengan angka US$3,3 miliar.
Kedua pemuda ini baru berusia 22 tahun ketika mereka mendirikan perusahaan teknologi Atlassian pada tahun 2002. Keduanya masih kuliah di kampus yang sama, University of New South Wales, saat mendirikan Atlassian. Modal awal sebesar US$10.000 mereka dapatkan dari kartu kredit yang mereka miliki. Uang tak besar itu lalu mereka gunakan untuk memulai proyek perdana Atlassian.
Dikutip dari
ABC,
Scott Farquhar mengatakan, mereka telah membawa sejumlah staf yang telah bekerja sama dengan mereka selama lebih dari 10 tahun untuk menguasai New York. Dibalik kesuksesannya, Farquhar mengatakan, mereka akan tetap fokus pada inovasi dan menciptakan perusahaan jangka panjang yang akan memecahkan masalah mendasar.
"Saya kira, hal besar yang saat ini kami dapatkan adalah hasil dari komitmen untuk terus berinovasi dan melakukan kreatifitas, dimana kami telah menguasai area tersebut," katanya.
Kisah Atlassian menjadi kisah langka. Karena sepanjang tahun 2015, perusahaan teknologi mengalami masa suram. Kondisi ini ditandai dengan banyaknya perusahaan yang go publik, atau melepas di bawah valuasi pribadi merka, dan harga sahamnya terus merosot.
Menurut Reuters, alasan investor Amerika berjuang mati-matian untuk mendapatkan saham Atlassian adalah karena perusahaan ini berbeda dengan perusahaan teknologi tinggi lainnya yang hanya menjual mimpi. Atlassian telah memperlihatkan keuntungan selama bertahun-tahun. Mereka menjalankan perusahaan menggunakan arus kas, bukan dana investor, begitu juga saat mereka melakukan ekspansi global. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dikutip dari