9-12-1987: Gerakan Intifada di Palestina
Rabu, 9 Desember 2015 - 11:41 WIB
Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Hari ini, tahun 1987, gerakan Intifada dimulai. Gerakan ini menjadi perlawanan abadi rakyat Jalur Gaza.
Gerakan ini dimulai sehari setelah sebuah truk Israel menabrak sebuah mobil mini bus yang mengangkut pekerja Palestina dari Jabalya, sebuah distrik di Gaza. Tabrakan itu menewaskan empat orang, dan sepuluh lainnya luka-luka. Warga Palestina yang berada di Jalur Gaza melihat insiden tersebut sebagai tindakan yang disengaja sebagai aksi balas dendam atas tewasnya seorang Yahudi di Gaza beberapa hari sebelumnya.
Tanggal 9 Desember, warga Gaza turun ke jalan. Demonstrasi besar-besaran terjadi. Mereka membakar ban, melemparkan batu, dan bom molotiov kepada polisi dan tentara Israel. Di Jabalya, mobil patroli militer Israel menembaki warga Palestina yang menyerang mereka. Seorang remaja berusia 17 tahun tewas, dan 16 lainnya luka-luka. Hari berikutnya, paramiliter Israel diturunkan ke Jalur Gaza untuk meredakan kekerasan dan kerusuhan yang terus merebak hingga ke Tepi Barat.
Dikutip dari History.com, 9 Desember tercatat sebagai tanggal resmi di mana gerakan Intifada dimulai. Namun demonstrasi dengan skala kecil, kerusuhan dan kekerasan melawan Israel telah dimulai sejak berbulan-bulan sebelumnya. Tahun 1987 menandai 20 tahun penaklukan Jalur Gaza dan Tepi Barat. Sebelumnya, Mesir dan Yordania, adalah dua negara yang mengontrol wilayah, yang oleh warga Palestina disebut sebagai rumah mereka.
Tahun 1967, setelah enam hari peperangan, Israel menyiapkan administrasi militer di wilayah-wilayah pendudukan dan secara permanen mencaplok Yerusalem Timur di Tepi Barat. Dengan dukungan dari pemerintah Israel, pemukim Israel pindah ke wilayah-wilayah pendudukan, merebut tanah Arab. Pada Desember tahun 1987, 2.200 pemukim Yahudi bersenjata menduduki 40 persen dari Jalur Gaza, sementara 650.000 orang Palestina yang miskin ramai menempati 60 persen sisa wilayah. Kondisi ini membuat Jalur Gaza yang kecil menjadi wilayah paling padat penduduk di dunia.
Desember 1987, warga Palestina yang putus asa dengan penderitaan mereka mulai melakukan perlawanan. Pemberontakan dari masyarakat akar rumput meledak melalui gerakan Intifada. Di bawah kendali Komando Nasional Palestina, yang berhubungan dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Menggunakan batu, ribuan pemuda Palestina melakukan perlawanan. Gerakan ini dengan cepat meluas ke seluruh wilayah Palestina. Warga Palestina kelas menengah atas, dan kelompok perempuan juga ikut bergabung dengan kelompok militan untuk melakukan serangan, memboikot, dan perlawanan lain untuk memenangkan pemerintahan sendiri.
Sampai sekarang, 28 tahun setelah gerakan Intifada pertama kali meledak, gerakan ini tak pernah surut. Aksi pelemparan batu pada tentara Israel, meski sudah mereda, masih tetap terjadi. Perjuangan menuju negara Palestina mulai mendapat titik terang setelah beberapa negara Eropa mengakui negara Palestina. Tanggal 1 Oktober 2015, untuk pertama kalinya, bendera Palestina dikibarkan di markas PBB. Namun perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan kembali hak tanahnya dari Israel sepertinya masih jauh dari harapan. (ren)
Dikutip dari History.com, 9 Desember tercatat sebagai tanggal resmi di mana gerakan Intifada dimulai. Namun demonstrasi dengan skala kecil, kerusuhan dan kekerasan melawan Israel telah dimulai sejak berbulan-bulan sebelumnya. Tahun 1987 menandai 20 tahun penaklukan Jalur Gaza dan Tepi Barat. Sebelumnya, Mesir dan Yordania, adalah dua negara yang mengontrol wilayah, yang oleh warga Palestina disebut sebagai rumah mereka.
Tahun 1967, setelah enam hari peperangan, Israel menyiapkan administrasi militer di wilayah-wilayah pendudukan dan secara permanen mencaplok Yerusalem Timur di Tepi Barat. Dengan dukungan dari pemerintah Israel, pemukim Israel pindah ke wilayah-wilayah pendudukan, merebut tanah Arab. Pada Desember tahun 1987, 2.200 pemukim Yahudi bersenjata menduduki 40 persen dari Jalur Gaza, sementara 650.000 orang Palestina yang miskin ramai menempati 60 persen sisa wilayah. Kondisi ini membuat Jalur Gaza yang kecil menjadi wilayah paling padat penduduk di dunia.
Desember 1987, warga Palestina yang putus asa dengan penderitaan mereka mulai melakukan perlawanan. Pemberontakan dari masyarakat akar rumput meledak melalui gerakan Intifada. Di bawah kendali Komando Nasional Palestina, yang berhubungan dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Menggunakan batu, ribuan pemuda Palestina melakukan perlawanan. Gerakan ini dengan cepat meluas ke seluruh wilayah Palestina. Warga Palestina kelas menengah atas, dan kelompok perempuan juga ikut bergabung dengan kelompok militan untuk melakukan serangan, memboikot, dan perlawanan lain untuk memenangkan pemerintahan sendiri.
Sampai sekarang, 28 tahun setelah gerakan Intifada pertama kali meledak, gerakan ini tak pernah surut. Aksi pelemparan batu pada tentara Israel, meski sudah mereda, masih tetap terjadi. Perjuangan menuju negara Palestina mulai mendapat titik terang setelah beberapa negara Eropa mengakui negara Palestina. Tanggal 1 Oktober 2015, untuk pertama kalinya, bendera Palestina dikibarkan di markas PBB. Namun perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan kembali hak tanahnya dari Israel sepertinya masih jauh dari harapan. (ren)
Baca Juga :
Politikus PKS: Google Ingin Kaburkan Teritori Palestina
Dia menduga penghapusan Palestina di Google Maps adalah ulah Israel.
VIVA.co.id
11 Agustus 2016
Baca Juga :