39 Pengusaha Ditangkap, Turki: Rusia Bermain Api dengan Kami
- REUTERS/Kayhan Ozer/Presidential Press Office/Handout via Reuters
VIVA.co.id - Ketegangan Turki dan Rusia terus bergulir, paska insiden jet tempur Sukhoi Su-24 yang ditembak jatuh pada Selasa kemarin. Kali ini, Rusia menangkapi sebanyak 39 pengusaha asal Turki saat akan menghadiri konferensi industri agrikultur di wilayah Krasnodar, Selatan Rusia.
Rusia menangkap para pebisnis itu dengan alasan mereka dianggap menggunakan visa turis, bukan visa bisnis. Para pengusaha asal Turki itupun kini ditahan di Rusia.
Mengetahui para pengusahanya ditangkap, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun berang. Ia pun meminta agar Rusia tidak bermain api.
Erdogan mengatakan, ia ingin berbicara dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada pertemuan puncak iklim di Paris yang dimulai pada hari Senin. Demikian dilansir Aljazeera, Sabtu 29 November 2015.
"Rusia bermain api dengan kami, mereka telah bertindak jauh dengan memperlakukan warga negara kita yang telah pergi ke Rusia. Kami benar-benar mengharapkan hubungan ini tidak membuat kerugian dengan cara apapun," kata Erdogan di Bayburt di timur laut Turki.
Sementara itu, menurut seorang pembantu presiden Rusia, sejauh ini Putin masih menyatakan menolak untuk berbicara dengan Erdogan, lantaran Turki dianggap belum meminta maaf atas jatuhnya jet yang ditembak pihaknya.
Pemerintah Rusia pada Jumat kemarin mengumumkan jika pihaknya mencabut fasilitas bebas visa yang semula diberikan bagi warga Turki.
Rusia mengatakan kebijakan tersebut didasari bukan karena ingin balas dendam karena jetnya ditembak jatuh, tetapi untuk menjaga keamanan dalam negeri.
"Sebuah keputusan telah dibuat untuk menghentikan kebijakan bebas visa dengan Turki. Ancaman berasal dari negara ini benar-benar nyata," ujar Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.
Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin telah memperingatkan warganya agar tidak bepergian ke Turki. Sementara, bagi warga Rusia yang masih berada di Turki, diminta untuk kembali ke Moskow.