Serangan Udara Rusia di Suriah Tewaskan 400 Orang

warga suriah menjadi korban serangan rusia
Sumber :
  • REUTERS/Khalil Ashawi

VIVA.co.id - Serangan udara Rusia di Suriah, yang dilakukan sejak akhir September tak hanya menghantam kelompok pemberontak, namun telah menewaskan lebih dari 400 warga sipil.

Laporan tersebut disampaikan oleh Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), sebuah organisasi pengamat HAM Rusia yang berbasis di Inggris. Angka tersebut dihitung sejak operasi pertama diluncurkan pada 30 September, hingga 20 November.

Sementara itu, the Syrian Network for Human Rights (SNHR), kelompok pemantau yang lain memaparkan angka yang jauh lebih banyak. Mereka mengatakan, sebanyak 526 warga sipil tewas, termasuk 137 anak-anak, sejak Rusia meluncurkan serangan udara di Suriah.

Dikutip dari aljazeera.com, pada Minggu, 22 November 2015, serangan udara yang dilakukan pemerintah di Douma, yang berlokasi tak jauh dari Damaskus, telah menewaskan tujuh orang. Termasuk tiga anak-anak.

Jasad Militer Rusia Ditahan Militan Suriah

Sementara itu, sekitar tujuh orang tewas akibat serangan udara yang dilakukan pemerintah Suriah di Aleppo, pada Sabtu, 21 November 2015.

Jumat pekan lalu, Rusia menembak sebuah kapal yang membawa rudal di Laut Kaspia. Penyerangan tersebut dilakukan selama empat hari sebagai bagian dari kontribusi Rusia memerangi ISIS.

Rusia dan pemerintah Suriah mengatakan pesawat tempur mereka berhasil memporakporandakan 50 area yang dikuasai ISIS di provinsi Deir Az Zor. Ini menjadi serangan penyerbuan terbesar yang pernah dilakukan sejak Rusia ikut campur dalam serangan udara di Suriah.

SOHR mencatat, sejak Oktober, Rusia telah melakukan serangan udara sebanyak 42.234 kali dengan target pertanian, peternakan, pedesaan, dan kota-kota di sekitar Suriah.

Lebih dari 22.370 bom barel dijatuhkan di seluruh wilayah Suriah. Sekitar 6.889 warga sipil tewas, termasuk 1.436 anak-anak. Sekitar 35.000 warga sipil lainnya mengalami luka-luka. Sekitar 100.000 warga Rusia memilih keluar dari Aleppo. Sedangkan 1.000 lainnya memilih mengungsi ke Atma, sebuah wilayah di pinggiran Idlib.

Sementara itu, Rusia membela diri dengan mengatakan, operasi militer di Suriah dilakukan atas permintaan Bashar al Assad.

Menurut laporan PBB, konflik di Suriah telah menewaskan 250.000 orang dan lebih dari separuh penduduk Suriah, yang sebelum perang berjumlah 22,4juta, memilih meninggalkan negara tersebut dan menjadi pengungsi. (ase)