Dewan Muslim Prancis Serukan Ribuan Masjid Kutuk Terorisme
- REUTERS/Christinne Muschi
VIVA.co.id - Dewan Muslim Prancis (CFCM), mewakili permintaan umat Muslim di Prancis, meminta seluruh masjid yang berjumlah lebih dari 2.500 mengutuk tindakan ekstremisme dan terorisme. Seruan itu diminta oleh Dewan Muslim untuk disampaikan saat khutbah Jumat pekan ini.
Desakan itu muncul, setelah serangkaian serangan tembakan dan ledakan bunuh diri yang terjadi di Paris pada Jumat pekan lalu. Aksi kekerasan dan teror yang menggunakan simbol-simbol Islam itu menewaskan 129 orang dan menimbulkan trauma pada Muslim Prancis.
“Muslim Prancis ingin menyatakan keterikatan mereka pada sikap anti teror dan kekerasan, juga sikap duka cita dan simpati mendalam untuk Republik ini dan nilai-nilai yang telah terbentuk di Prancis,” ujar Juru Bicara kelompok itu, seperti diberitakan oleh Aljazeera, Jumat 20 November 2015.
Sementara itu, Ketua Dewan Masjid Prancis Dalil Boubakeur, menekankan tindakan terorisme yang terjadi juga menyebabkan banyak orang tak berdosa ikut menjadi korban.
“Kami, Muslim Prancis, hanya bisa menuntut perlunya persatuan nasional dalam menentang kemalangan ini, yang telah menindas kami dan menyerang tanpa pandang bulu,” katanya.
“Kita semua adalah korban dari kebiadaban ini,” kata Boubakeur menambahkan.
Sebelumnya, Imam Masjid Besar Prancis juga sempat mengimbau agar seluruh Muslim Prancis bergabung di masjid besar untuk bersama-sama melakukan aksi menolak terorisme. Namun, rencana itu dibatalkan, setelah parlemen Prancis memperpanjang masa darurat negara hingga tiga bulan ke depan.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve mengatakan, darurat negara, artinya mengambil tindakan keras pada mereka yang menebarkan kebencian di Prancis. Tindakan keras, termasuk mengusir dan membubarkan masjid yang mengajarkan radikalisme.
"Saya tak sabar untuk melacak imam masjid yang radikal dan selalu menebar kebencian, juga mengambil tindakan tegas pada tempat ibadah yang selalu menebarkan kebencian itu," kata Cazeneuve saat diwawancara oleh TV France 2. (asp)