Ini Komentar Fenomenal Vladimir Putin soal Terorisme
Kamis, 19 November 2015 - 07:41 WIB
Sumber :
- REUTERS/Maxim Zmeyev
VIVA.co.id
- Presiden Rusia, Vladimir Putin dilaporkan membuat komentar fenomenal mengenai aksi terorisme terkait serangan di Paris dan jatuhnya pesawat Metrojet 9268. Komentar tersebut kemudian beredar luas di media sosial dan menghebohkan publik.
Dikutip dari harian Straits Times, Rabu, 18 November 2015, komentar Putin itu kali pertama beredar dari cuitan salah satu pembawa acara stasiun televisi Russia Today (RT), Remi Maalouf. Dalam cuitannya itu, Maalouf mengutip mantan anggota Badan Intelijen Rusia, KGB, itu mengatakan: "memaafkan teroris itu diserahkan ke Tuhan, tetapi mengirim mereka kepada Dia, terserah diri saya".
Russian news anchor @RemiMaalouf tweets Putin's take on terrorism. Thoughts? pic.twitter.com/8sKgv5JJM2
— Varney & Co. (@Varneyco) November 18, 2015
Komentar ini mendapat sambutan positif dari para pengguna media sosial. Sebab, Rusia turut menjadi korban dari tindak terorisme tersebut. Pesawat Metrojet 9268 yang membawa 224 penumpang jatuh ketika baru saja lepas landas dari Semenanjung Sinai, Mesir menuju ke Rusia pada 31 Oktober lalu.
Belakangan, diketahui jatuhnya pesawat Airbus A321 itu karena terdapat bom yang ditanam di dalam burung besi tersebut. Kelompok militan Islamic State of Iraq and Al Sham (ISIS) mengklaim menjadi dalang dari peledakan pesawat. Badan intelijen Rusia, FSB, yang semula membantah klaim tersebut, belakangan membenarkan.
Putin pun geram dan bersumpah akan membabat habis kelompok pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi itu. Untuk melancarkan serangan di Suriah, Rusia dilaporkan telah berkoordinasi dengan Prancis agar tidak saling menembak.
Alhasil, jet tempur Rusia dan Prancis sejak awal pekan ini terus membombardir markas ISIS di kota Raqqa, Suriah.
"Penting untuk membangun kontak secara langsung dengan Prancis dan bekerja bersama mereka," kata Putin kepada para pejabat militernya.
Dia mengatakan, perang melawan ISIS di Suriah akan menjadi salah satu pertempuran berdarah dalam sejarah modern Rusia. Putin bersumpah tidak akan berhenti memberi keadilan bagi warganya yang tewas akibat serangan teror ISIS.
"Kami akan mencari mereka di mana pun, di lokasi apa pun mereka bersembunyi. Kami akan menemukan mereka di planet ini dan menghukumnya," tegas Putin.
Minta Maaf
Namun belakangan, usai cuitan yang ditulisnya pada Selasa kemarin menuai kehebohan di media sosial, Remo Maalouf buru-buru mengklarifikasi. Dia mengaku hanya menulis pernyataan itu dari Facebook.
Baca Juga :
Putin Diduga Terlibat Pembunuhan Intel Rusia
"Ternyata hal itu keliru. Saya meminta maaf," tulis Maalouf sambil mengatakan meluasnya pernyataan Putin itu merupakan salah satu dampak buruk penggunaan media sosial.
This is the danger of social media! I took Putin's quote from a post on Facebook & it turned out to be false. I apologize.
— Remi Maalouf (@RemiMaalouf) November 18, 2015
Pernyataan maaf yang disampaikan oleh Maalouf justru dikritik oleh publik. Mereka mengatakan meluasnya pernyataan Putin bukan karena dampak buruk media sosial, melainkan kelalaian Maalouf sebagai jurnalis yang tidak memeriksa keakuratan pernyataan itu dan mengunggahnya di media sosial.
Laut China Selatan Memanas, China dan Rusia Latihan Militer
Namun, latihan gabungan ini diklaim bukan untuk menyerang negara lain.
VIVA.co.id
29 Juli 2016
Baca Juga :