Tak Pengaruh Serangan Prancis, Kanada Tetap Terima Pengungsi
- REUTERS/Chris Wattie
VIVA.co.id - Salah satu pelaku serangan tembakan dan ledakan bom bunuh diri di Paris, Prancis, Jumat kemarin, 13 November 2015, adalah warga Suriah. Pelaku diduga menyusup dalam rombongan pengungsi yang berbondong ke Eropa sejak bulan April lalu.
Warga Suriah itu diidentifikasi dengan bernama Ahmed Almuhamed. Nama Ahmed disebut oleh pemerintah Prancis sebagai pelaku ledakan bom bunuh diri di stadion sepakbola nasional. Dari paspor yang tak ikut hancur, Ahmed disebut lahir di Idlib, Suriah, dan berusia 25 tahun.
Meski Ahmed dianggap penyusup dalam pengungsi Suriah, namun Perdana Menteri Kanada yang baru, Justin Trudeau, mengaku tak akan menghentikan laju pengungsi Suriah yang ingin mencari suaka di negaranya. Trudeau mengatakan, akan tetap menampung hingga 25 ribu pengungsi sampai 1 Januari 2016.
“Kami akan menerima 25 ribu pengungsi Suriah dari sekarang hingga 1 Januari mendatang,” ujar Trudeau saat menyampaikan pidato di pertemuan G-20 di Turki, seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin, 16 November 2015.
Namun, ia menyebut, akan memperketat proteksi ketika pengungsi masuk ke Kanada, dengan memperketat ptosedur screening dan memperlambat proses, untuk memastikan bahwa penyusup kelompok militan ISIS tidak ada di antara mereka.
Setelah serangan di enam titik terjadi di Prancis, hingga menewaskan 129 orang, sejumlah politisi di Eropa dan Amerika Utara memperingatkan sejumlah negara yang masih menampung pengungsi. Mereka dikatakan mengambil risiko, atas putusan untuk terus menampung pengungsi. Tak menutup kemungkinan negara mereka dalam bahaya, karena ISIS bisa kembali menyelundup.