Tiga Bersaudara Dicurigai sebagai Pelaku Serangan di Paris

Paris berduka
Sumber :
  • Reuters/Jorge Dan Lopez

VIVA.co.id - Polisi Prancis telah menetapkan tersangka utama serangan di Paris, Prancis, Jumat, 13 November 2015. Salah Abdeslam, pria berusia 26 tahun, dicurigai sebagai dalang serangan ledakan bom bunuh diri dan tembakan yang menewaskan 129 orang dan lebih dari 300 orang terluka.
 
Seperti dilansir BBC, Senin, 16 November 2015, para pejabat Prancis mengatakan, Salah berada di dalam mobil ketika polisi menghentikan mobilnya pada hari Sabtu, 14 November 2015, beberapa jam setelah serangan terjadi.
 
Ketika itu, kendaraannya dihentikan di dekat perbatasan Belgia. Saat dihentikan, Salah dan dua rekannya ditanyai soal kelengkapan surat kendaraan. Saat itu, Salah juga bersama dengan dua orang lainnya di mobil itu, kemudian dibebaskan.
 
Salah disebut sebagai orang yang menyewa mobil VW Polo yang ditemukan di dekat gedung konser Bataclan. Sebanyak 89 orang tewas dalam gedung konser ini.  

Jerman Kerahkan Militer di Dalam Negeri, Terakhir Era NAZI

Pemerintah Paris meyakini, mobil VW polo itu digunakan oleh delapan penyerang, di mana tujuh di antaranya menewaskan diri dengan bom bunuh diri.
 
Para pejabat mengatakan, kini mereka tengah menyelidiki dua mobil sewa di yang terdaftar dari Belgia tersebut. Satu mobil VW Polo ditemukan dekat lokasi yang diduga di sewa oleh Salah dan satu mobil lagi ditemukan di Montreuil, pinggiran kota Paris. Di dalam mobil tersebut ditemukan satu senjata kalashnikov.

Polisi pun kini tengah memburu Salah, pria yang sempat mereka bebaskan di perbatasan Belgia itu. Polisi juga memperingatkan masyarakat untuk menjauhi Salah karena dianggap berbahaya.
 
Sementara itu, saudara Salah, Brahim Abdeslam yang berusia 31 tahun, tewas dalam serangan bom bunuh diri. Brahim adalah pelaku serangan yang meledakkan dirinya di luar bar di Boulevard Voltaire dekat Bataclan.
 
Saudara Salah yang lainnya, Mohammed, dilaporkan ditangkap di kawasan Molenbeek, Brussels, ketika ia kembali dari Paris. Ketiga nama teroris itu dilaporkan masih satu saudara.
 
Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve mengatakan serangan mematikan Jumat kemarin, merupakan serangan yang sudah disiapkan oleh sekelompok individu yang berbasis di Belgia.
 
Saat ini, polisi Belgia telah menangkap total tujuh orang. Menteri Utama Belgia, Charles Michel mengatakan akan menindak Molenbeek, kota yang reputasinya dikenal sebagai surge bagi para kelompok ekstremis.
 
“Saya melihat, selalu ada link ke Molenbeek, bahwa ada masalah besar di sana,” katanya.
 
Kini, dari delapan pelaku serangan di Paris dan Prancis, sudah teridentifikasi sebanyak tiga orang. Ismail Omar Mostefai, pria berusia 29 tahun berkewarganegaraan Perancis. Kemudian Abbdulakbak B dan Brahim Abdeslam berusia 31 tahun. (ase)