ISIS: Serangan di Paris untuk Ajari Prancis
Sabtu, 14 November 2015 - 22:16 WIB
Sumber :
VIVA.co.id -
Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas aksi teror di Paris, Prancis, yang menewaskan ratusan orang tersebut. Mereka mengaku mengirim militan yang sudah dilengkapi dengan sabuk bom bunuh diri dan membawa senapan mesin ke berbagai lokasi di jantung ibu kota.
Serangan yang digambarkan oleh Presiden Prancis, Francois Hollande, sebagai suatu tindakan perang itu dilakukan untuk menunjukkan bahwa Prancis akan tetap dalam keadaan berbahaya jika tetap menjalankan kebijakannya saat ini.
"Untuk mengajarkan Prancis, dan semua negara yang mengikuti jalannya, bahwa mereka akan tetap berada di daftar atas target Negara Islam. Dan aroma kematian tidak akan meninggalkan hidung mereka selama mereka mengambil bagian dalam kampanye tentara salib mereka," kata ISIS dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari
Reuters,
Sabtu, 14 November 2015.
Hollande mengatakan aksi teror itu dilakukan oleh ISIS dengan bantuan pihak internal. "Dihadapkan dengan perang, negara harus mengambil tindakan yang tepat," kata Hollande, tanpa menjelaskan maksud pernyataannya lebih jauh.
Sebelumnya, pada Sabtu, ISIS menyebarkan lagi video yang sudah pernah muncul di internet tahun lalu berisi ancaman serangan terhadap Prancis jika masih memerangi para pejuang mereka. Media asing, Al-Hayat Media Centre, memuat ancaman melalui beberapa militan yang menyerukan umat Islam Prancis untuk melakukan serangan.
"Selama kau tetap membom kau tidak akan hidup dalam damai. Kau bahkan akan takut bepergian ke pasar," kata salah satu militan yang diduga sebagai Abu Maryam.
Lokasi militan ISIS dalam video itu tidak jelas sehingga tidak bisa menentukan kapan gambar diambil. Namun, pesan yang mereka sampaikan cukup jelas.
Para militan yang tampaknya warga Prancis, duduk bersila dalam kelompok mengenakan seragam dan memegang senjata di suatu hutan. Video itu juga menunjukkan mereka membakar paspor.
"Kau telah diperintahkan untuk memerangi orang kafir di mana pun kau menemukannya. Apa yang kau tunggu? Ketahuilah bahwa jihad saat ini adalah wajib pada semua," kata Abu Maryam.
Militan lain, diidentifikasi sebagai Abu Salman, mengatakan bahwa senjata, mobil bahkan racun sudah tersedia untuk menyerang sasaran. Dia mengajak muslim Prancis untuk melakukan teror terhadap mereka yang dianggap musuh.
"Lakukan, teror mereka sampai tidak memungkinkan mereka untuk tidur karena takut dan ngeri," cetusnya.
Sedangkan militan berikutnya dalam video, yang diduga sebagai Abu Osama, mengimbau umat Islam yang tinggal di Prancis agar berangkat ke Suriah untuk melakukan jihad. (one)
Jerman Kerahkan Militer di Dalam Negeri, Terakhir Era NAZI
"Lebih baik mencegah daripada menghadapi kejadian tak diinginkan".
VIVA.co.id
3 Agustus 2016
Baca Juga :