PBB Desak Iran Bebaskan Puluhan Jurnalis yang Dipenjara
Kamis, 12 November 2015 - 17:54 WIB
Sumber :
- REUTERS/Carlo Allegri
VIVA.co.id
- Investigator HAM di PBB meminta Iran agar menghentikan penangkapan, pelecehan dan penuntutan terhadap jurnalis dan aktivis lain, yang berusaha membuka jalan bagi berlangsungnya perdebatan yang bebas menjelang pemilihan parlemen pada Febuari 2016 mendatang.
Menurut stasiun
Channel News Asia
, Kamis, 12 November 2015, dalam pernyataan bersama, pihak PBB tersebut mendesak Iran untuk melepaskan semua jurnalis, termasuk salah satu jurnalis dari Washington Post, Jason Rezaian. Pria itu ditangkap secara sewenang-wenang karena melakukan pelatihan mengenai hak-hak dasar warga negara.
Melalui pemberitaan berantai yang dilakukan oleh media lokal, Reizan diketahui ditangkap pada 24 Juli 2014 atas tuduhan spionase. Intelijen dan pejabat keamanan Iran menagkap beberapa jurnalis awal bulan ini karena dianggap sebagai penyeru kebebasan berpendapat.
Presiden Hassan Rouhani menyerukan agar dibuat peraturan media yang lebih transparan dalam upaya untuk melindungi wartawan dari tindakan keras oleh Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC). IRGC adalah sebuah kelompok ‘garis keras’ yang menentang adanya pengaruh negara Barat. Sementara itu Presiden Rouhani merupakan seorang yang moderat dan ingin menjalin hubungan baik dengan negara Barat.
Sebanya lima jurnalis ditangkap pada 2 November oleh anggota unit intelijen Pengawal Revolusi, dengan tuduhan menjadi anggota bagian jaringan infiltrasi dan berusaha merongrong Iran atas nama pemerintah Barat. Belasan jurnalis dilaporkan telah dipanggil untuk menjalani interogasi.
"Pemerintah Iran seharusnya tidak membungkam suara-suara kritis dengan alasan masalah keamanan nasional yang tidak jelas dan tidak berdasar," kata Shaheed, mantan Menteri Luar Negeri dari Maladewa.
Baca Juga :
Embargo Dicabut, Iran Rasakan Perubahan Besar
Iran Eksekusi Mati Ilmuwan Nuklirnya
Shahram Amiri dituduh menjadi mata-mata Amerika Serikat.
VIVA.co.id
7 Agustus 2016
Baca Juga :