400 Ribu Lebih Pengungsi Suriah di Turki Tak Sekolah

Anak-anak pengungsi Suriah
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id - Kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Human Rights Watch, menyatakan lebih dari 400 ribu pengungsi Suriah di Turki tidak bersekolah.

Meski Turki telah memberikan akses para anak pengungsi ke sistem pendidikan, namun dikatakan kelompok itu, ada tiga hambatan yang menjadi kendala mereka. Yakni, hambatan bahasa, masalah integrasi dan kesulitan keuangan.

Mereka pun menyerukan agar masyarakat internasional memberikan dukungan keuangan dan teknis untuk memperluas ratusan ribu anak pengungsi Suriah mendapat pendidikan.

Selain itu, mengenai hambatan bahasa, kelompok itu menyatakan agar Turki memberikan dukungan bahasa dan lebih menyebarkan informasi kepada para pengungsi mengenai pendaftaran sekolah.

Kelompok HAM itu juga mengatakan hal penting agar pemerintah Turki memberikan izin kerja bagi para pengungsi untuk mencegah tingkat pekerja anak di kalangan anak-anak pengungsi.

“Gagal memberikan anak-anak Suriah (mendapatkan) pendidikan, menempatkan seluruh generasi berisiko,” ujar perwakilan program hak pengungsi Human Rights Watch, Stephanie Gee seperti dikutip Huffington Post, Selasa, 10 November 2015.

“Dengan tidak ada harapan nyata untuk masa depan yang lebih baik, pengungsi Suriah putus asa, mungkin berakhir dengan menempatkan kehidupan mereka untuk kembali ke Suriah atau mengambil perjalanan berbahaya ke Eropa,” Stephanie menambahkan.

Turki merupakan negara tuan rumah bagi lebih dari dua juta pengungsi Suriah, yang mana 708 ribu di antaranya adalah anak-anak usia sekolah.

Tahun lalu, Turki telah memberi izin bagi anak-anak pengungsi bersekolah. Namun, baru 212 ribu pengungsi yang terdaftar sebagai siswa sekolah dasar dan menengah.

Kelompok HAM itu menambahkan, 90 persen anak pengungsi yang tinggal di kamp-kamp sudah terdaftar di sekolah. Sementara yang tinggal di luar kamp masih sekitar 25 persen yang terdaftar di sekolah.

Human Rights Watch menyatakan memastikan anak-anak bersekolah akan mengurangi risiko pernikahan dini dan perekrutan militer.

“Sementara pemerintah Truki, telah bermurah hati dalam menanggapi krisis pengungsi Suriah, Turki telah berjuang untuk memastikan bahwa anak-anak Suriah memiliki akses ke pendidikan, yang mana mereka juga berhak berdasarkan hukum ineternasional,” kata Human Rights Watch.

Kondisi Pengungsi Suriah Makin Mengkhawatirkan