Pengungsi Usia 105 Tahun Selamat Tiba di Eropa

Sabtu, 31 Oktober 2015 - 10:00 WIB
Oleh :
Pengungsi Kurdi asal Suriah yang mengungsi ke Turki
Pengungsi Kurdi asal Suriah yang mengungsi ke Turki
Sumber :
  • REUTERS/Stringer
Photo Mini 1
VIVA.co.id
- Seorang pengungsi asal Afghanistan yang berusia 105 tahun berhasil tiba dengan selamat di Kroasia. Ia menempuh perjalanan yang berat hingga bisa tiba di tempat aman.


Bibihal Uzbeki, berjalan kaki bersama ribuan imigran melintasi gunung, padang pasir, laut dan hutan sejauh ribuan mil untuk mencapai Eropa. Ia berharap menemukan kebahagiaan dan hidup yang tenang tanpa ledakan bom dan peperangan.


Seperti dituliskan kantor berita Afghanistan,
Baca Juga :
Pentagon Akan Ganti Rugi Korban Pemboman RS di Afghanistan
Khaama Press (KP), Kamis, 29 Oktober 2015, kondisi Uzbeki tampak lemah. Ia tengah duduk beristirahat dan menutupi tubuhnya dengan selimut. Ia dibawa dari Serbia ke kamp pengungsi Opatovac di Kroasia, Selasa, 27 Oktober 2015.
Baca Juga :
Ditemukan, Tulang Belulang di Istana Presiden Afghanistan


Baca Juga :
Sudah 19 Orang Tewas di Rumah Sakit yang Dibom Pesawat AS
Uzbeki melalui perjalanan bersama sekelompok besar imigran. Ia pergi bersama anak dan cucu lelakinya, dan sejumlah saudaranya.


"Kaki saya terluka. Tapi saya baik-baik saja," katanya. Tangannya terus gemetar. Uzbeki bercerita, bagaimana anak laki-lakinya yang berusia 67 tahun, dan cucu laki-lakinya yang berusia 19 tahun bergantian menggendong tubuh rentanya di punggung mereka. "Kami berjalan selama 20 hari menuju Eropa," katanya bercerita.


"Banyak sekali hambatan yang kami temui. Banyak sekali sakit yang saya rasakan," ceritanya menambahkan. "Sakit dan luka di kepala. Kepala saya terasa pusing."


Dari identitas pribadinya, polisi menemukan, Uzbeki berusia 105 tahun. Muhamet, cucunya, juga membenarkan usia neneknya.


Muhamet mengatakan, mereka berasal dari provinsi Kundoz, Afghanistan, dan berharap bisa menetap di Swedia.

Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kaki saya terluka. Tapi saya baik-baik saja," katanya. Tangannya terus gemetar. Uzbeki bercerita, bagaimana anak laki-lakinya yang berusia 67 tahun, dan cucu laki-lakinya yang berusia 19 tahun bergantian menggendong tubuh rentanya di punggung mereka. "Kami berjalan selama 20 hari menuju Eropa," katanya bercerita.
Halaman Selanjutnya