Siswa Kelas 4 SD Disetrum Guru Cuma Gara-gara Ngobrol

Kamis, 29 Oktober 2015 - 15:28 WIB
Oleh :
Sumber :
  • REUTERS
Photo Mini 1
VIVA.co.id
-  Seorang siswa kelas 4 SD di Mesir mengaku disetrum menggunakan kabel sebanyak 40 kali. Gurunya beralasan anak itu terlalu banyak mengobrol.


Siswa bernama Bibawi itu bersekolah di Heliopolis , distrik kelas atas di Ibu Kota Kairo. Menurut laporan, guru tersebut mendengar Bibawi berbicara dengan temannya saat pelajaran sedang berlangsung.


Guru tersebut kemudian segera menutup pintu dan menyetrum Bibawi hingga 40 kali.
Baca Juga :
Suami Kalap, Berusaha Gorok Leher Istri di Jalan Raya


Baca Juga :
17-11-1869: Terusan Suez Diresmikan
Ayah Bibawi, Faraj Farajallah mengatakan, ia mendapat telepon dari seseorang yang mengabarkannya untuk segera menemui anaknya. "Saat saya tiba, sekolah sudah bubar. Semua guru dan kepala sekolah sudah tak ada. Hanya pria yang menelpon saya yang menjaga anak saya," kata Farajallah seperti dikutip dari
alarabiya.net
Baca Juga :
Militer Mesir Bebaskan Jurnalis dari Tahanan
, Kamis, 29 Oktober 2015.


Menurut Farajallah, ia melihat kondisi anaknya begitu mengenaskan. Darah mengalir dari mata Bibawi, dan sekujur tubuhnya bengkak dan lebam.


"Dia mengambil kabel dan menutup pintu, lalu mulai memukuli dan menyetrum anak saya dengan cara biadab," kata Farajallah. Ia mengaku mendapat informasi tersebut dari beberapa siswa yang sekelas dengan Bibawi.


Menurut
alarabiya.net,
guru tersebut sudah dipanggil oleh Kementerian Pendidikan Mesir. Kementerian mengkonfirmasi aksi kekerasan yang dilakukan guru tersebut, dan mengatakan siswa tersebut berbicara di kelas, namun tak ada penjelasan alat yang digunakan untuk melakukan kekerasan.


Sedangkan Bibawi mengatakan, ia bukan mengobrol, namun bertanya dan  meminta seorang teman yang duduk di depannya agar sedikit bergeser supaya bisa melihat papan tulis dengan jelas.


Di Mesir, kejadian di mana guru melakukan kekerasan fisik terhadap siswanya kerap terjadi di berbagai sekolah pemerintah.


Ahli pendidikan dasar Kairo, Kamal Mougheeth mengatakan, peristiwa kekerasan di sekolah adalah sebuah bentuk kejahatan pada anak, dan dengan tegas mengatakan, tak pernah ada alasan apapun yang bisa dibenarkan untuk melakukan kekerasan pada anak. (ren)

Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Farajallah, ia melihat kondisi anaknya begitu mengenaskan. Darah mengalir dari mata Bibawi, dan sekujur tubuhnya bengkak dan lebam.
Halaman Selanjutnya