Pakistan Ajak Dunia Dukung Kashmir Merdeka
Rabu, 28 Oktober 2015 - 14:33 WIB
Sumber :
- Rebecca Reiffi Georgina/Viva.co.id
VIVA.co.id
- Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Mohammad Aqil Nadem, mengajak masyarakat Indonesia mendukung Kashmir agar bisa menjadi sebuah negara yang berdiri sendiri dan merdeka.
Ditemui pada seminar Kashmir Black Day, Rabu, 28 Oktober 2015, di Gedung Dewan Dakwah Islamiyah Jakarta, Dubes Nadem mengatakan, negara-negara Islam di dunia termasuk Indonesia berkewajiban memiliki andil dalam memberi dukungan bagi Kashmir yang saat ini masih dijajah oleh India.
"Saya minta agar masyarakat Indonesia sebagai negara Muslim terbesar untuk mendukung gerakan ini. Saya percaya orang Indonesia mengerti dengan baik masalah ini," kata Nadem.
Kashmir adalah wilayah yang sampai saat ini diperebutkan oleh Pakistan dan India. Permasalahan yang sudah terjadi selama puluhan tahun ini sudah sampai di ranah pembahasan PBB.
Nadem mengaku sangat kecewa dan sedih dengan banyaknya warga Kashmir yang tewas saat berjuang meraih kemerdekaannya. Tentara India, kata Nadem, menembaki warga Kashmir yang melawan atau mencoba lari masuk Pakistan.
"Sekitar 70 ribu orang kehilangan nyawa mereka karena menolak untuk bergabung dengan India. India melawan gerakan kemerdekaan Kashmir dengan serangan yang kuat," kata Nadem.
Atase Pertahanan Kedubes Pakistan untuk Indonesia, Kolonel Muhammad Shahid Siddeeq, mengatakan PBB hingga saat ini belum memiliki jalan keluar atau solusi terbaik bagi semua pihak. Karena itu Pakistan meminta dukungan dari seluruh masyarakat di dunia untuk menyuarakan persoalan ini.
"Kemerdekaan adalah hak bagi semua orang di dunia," kata dia.
Baca Juga :
Reimburse Pakistan US$300 Juta Ditolak Pentagon
Kashmir adalah wilayah yang sampai saat ini diperebutkan oleh Pakistan dan India. Permasalahan yang sudah terjadi selama puluhan tahun ini sudah sampai di ranah pembahasan PBB.
Nadem mengaku sangat kecewa dan sedih dengan banyaknya warga Kashmir yang tewas saat berjuang meraih kemerdekaannya. Tentara India, kata Nadem, menembaki warga Kashmir yang melawan atau mencoba lari masuk Pakistan.
"Sekitar 70 ribu orang kehilangan nyawa mereka karena menolak untuk bergabung dengan India. India melawan gerakan kemerdekaan Kashmir dengan serangan yang kuat," kata Nadem.
Atase Pertahanan Kedubes Pakistan untuk Indonesia, Kolonel Muhammad Shahid Siddeeq, mengatakan PBB hingga saat ini belum memiliki jalan keluar atau solusi terbaik bagi semua pihak. Karena itu Pakistan meminta dukungan dari seluruh masyarakat di dunia untuk menyuarakan persoalan ini.
"Kemerdekaan adalah hak bagi semua orang di dunia," kata dia.
Baca Juga :
Korban Ledakan Pakistan Bertambah Jadi 55 Orang
Presiden Mamnun Hussain mengecam keras ledakan tersebut.
VIVA.co.id
8 Agustus 2016
Baca Juga :