Ahmed, Perakit Jam Digital Itu Datang ke Gedung Putih
- Recode
VIVA.co.id - Remaja Amerika Serikat yang sempat dikira membuat bom saat menunjukkan hasil prakarya pada gurunya, akhirnya datang ke Gedung Putih.
Ahmed Muhamed datang ke gedung yang menjadi simbol negara adidaya itu untuk menghadiri acara "Malam Astronomi," Senin, 19 Oktober 2015. Remaja berusia 14 tahun tersebut datang atas undangan Presiden AS Barack Obama.
Di acara tersebut, Ahmed bertemu dengan pelajar, guru, ilmuwan, astronot dan selebriti dari seluruh Amerika. Ahmed juga berkesempatan bertemu dengan orang-orang terkenal dari NASA.
Dikutip dari indianexpress.com, foto Ahmed yang berpose bersama John M.Grunsfeld, Direktur Misi Ilmiah NASA meluas di dunia maya. Hanya dalam hitungan jam, foto tersebut dibagikan lagi oleh ribuan pengguna Twitter.
Remaja berkacamata itu menjadi terkenal gara-gara masuk bui setelah memamerkan hasil karyanya kepada sang guru.
Saat itu, Ahmed dengan bangga membawa sebuah jam digital hasil rakitannya. Ia berharap sang guru akan terkesan dengan penemuannya itu.
Namun, reaksi gurunya di luar dugaan. Guru Ahmed malah mengira Ahmed sedang merancang sebuah bom rakitan. Ia melaporkan Ahmed ke polisi, dan remaja tersebut terpaksa menginap beberapa hari di kantor polisi.
Kisah Ahmed segera meluas dan mengundang simpati. Ribuan penduduk Amerika Serikat ikut menunjukan dukungan mereka pada Ahmed dengan membuat tagar #IStandWithAhmed. Saat itu, Presiden Barack Obama juga ikut mengungkapkan simpatinya.
Melaui pesan di Twitter, Obama menulis, "Jam yang keren Ahmed. Mau membawanya ke Gedung Putih? Kita harus menginspirasi lebih banyak anak-anak untuk menyukai sains seperti kamu. Itu akan membuat Amerika menjadi hebat."
Saat acara di Gedung Putih itu Obama memang tak langsung menyinggung nama Ahmed, namun ia meminta guru, orang tua dan orang dewasa lainnya menjadi inspirasi bagi anak-anak dan remaja.
"Kita harus memperhatikan keinginan dan memberi keberanian pada rasa ingin tahu mereka dan hal-hal yang mereka lakukan, bukan menekan mereka, bukan memadamkan mereka," kata Obama. (ase)