Badai Hantam Filipina, 23 Ribu Orang Dievakuasi
Senin, 19 Oktober 2015 - 12:23 WIB
Sumber :
- REUTERS/ABS-CBN
VIVA.co.id
- Badai topan menghajar provinsi Nueva Ecija, Filipina, pada hari Minggu, 18 Oktober 2015. Badai tersebut menghancurkan rumah, bangunan serta menumbangkan pohon hingga menyebabkan tanah longsor.
Dilansir dari Channel News Asia, Minggu, 18 Oktober 2015, setidaknya delapan orang dilaporkan hilang akibat badai topan itu. Pemerintah juga telah mengirimkan tenaga militer dan relawan ke provinsi Nueva Ecija dimana sungai-sungai meluap dan membanjiri beberapa desa.
Dilansir dari Channel News Asia, Minggu, 18 Oktober 2015, setidaknya delapan orang dilaporkan hilang akibat badai topan itu. Pemerintah juga telah mengirimkan tenaga militer dan relawan ke provinsi Nueva Ecija dimana sungai-sungai meluap dan membanjiri beberapa desa.
“Orang-orang meminta pertolongan karena banjir semakin meninggi. Para penyelamat belum mencapai area tersebut saat ini,” kata asisten Kepala Pertahanan Sipil untuk Daerah, Nigel Lontoc.
Badai topan tersebut membuat air sungai meluap dan menenggelamkan perumahan, serta menyeret puing-puing termasuk pohon ke dalam arusnya. Jaringan
ABS-CBN
memperlihatkan sebuah foto yang menggambarkan seorang polisi berpegangan pada sebuah tali dan melalui banjir setinggi dadanya untuk berjuang menyelamatkan warga.
Pemerintah mengatakan lebih dari 23.000 penduduk sudah dievakuasi. “Badai menghancurkan rumah, sungai meluap dan jalan-jalan ke daerah terblokir oleh jatuhnya tiang listrik dan pohon,” kata Lontoc.
Kepala Dewan Penanggulangan Bencana Nasional, Alexander Pama, mengatakan badai kemudian mengarah ke Pantabangan Dam di kaki bukit selatan Cordillera dengan kecepatan 185 kilometer per jam. Sebuah pohon besar tumbang dan menghancurkan salah satu rumah di Manila sehingga menewaskan seorang anak berusia 14 tahun dan melukai empat orang lainnya.
Gubernur Provinsi Nueva Ecija, Aurelio Umali, mengatakan penyelamat melihat ada dua jasad yang mengambang di salah satu desa yang tenggelam. Namun, kata Lontoc, jasad tersebut belum ditemukan kembali.
“Satu orang nelayan dan tiga orang menghilang setelah sebuah truk besar yang terbawa arus menabrak rumah mereka,” ujar Lontoc.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
“Orang-orang meminta pertolongan karena banjir semakin meninggi. Para penyelamat belum mencapai area tersebut saat ini,” kata asisten Kepala Pertahanan Sipil untuk Daerah, Nigel Lontoc.