Merkel Janji Bantu Turki Gabung ke Uni Eropa
Senin, 19 Oktober 2015 - 12:02 WIB
Sumber :
- Reuters/Fabrizio Bensch
VIVA.co.id
- Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan akan terus membantu Turki dalam menghadapi permasalahan pengungsi. Merkel juga berjanji akan mendorong janji Uni Eropa agar Turki bisa bergabung dengan Uni Eropa.
Dilansir dari laman Channel News Asi a, Senin, 19 Oktober 2015, perbincangan antara Merkel dan Perdana Menteri Ahmet Davutoglu dan Presiden Recep Tayyip Erdogan diadakan di Istanbul, saat Merkel melakukan kunjungan ke Turki.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Dilansir dari laman Channel News Asi a, Senin, 19 Oktober 2015, perbincangan antara Merkel dan Perdana Menteri Ahmet Davutoglu dan Presiden Recep Tayyip Erdogan diadakan di Istanbul, saat Merkel melakukan kunjungan ke Turki.
Kedatangan Merkel untuk melanjutkan pembicaraan mengenai keinginan Uni Eropa agar Turki memperketat serta menahan agar para pengungsi tak dapat masuk ke wilayah Eropa. Sebagai gantinya, Turki ingin mendapat pengakuan yang lebih besar atas jasanya yang telah menampung jutaan pengungsi dan juga tuntutan percepatan gabung dengan Uni Eropa.
Merkel mengatakan, Uni Eropa dan Turki siap untuk mengadakan perjanjian mengenai aksesi terhadap penggabungan Turki dan juga mengenai liberalisasi visa masyarakat Turki yang ingin memasuki wilayah zona Schengen Uni Eropa.
“Pembicaraan ini sangat menjanjikan dan akan tetap berlangsung,” ujar Merkel.
Erdogan yang selama ini memberi kritik pedas kepada Uni Eropa terkait dengan perlakuan mereka terhadap para pengungsi, mengatakan, akan terus melanjutkan seruan soal aksesi mereka.
Di samping itu, Perdana Menteri Davutoglu mengaku senang dengan adanya perbincangan antara kedua pihak tersebut. “Sayangnya, Turki ditinggalkan sendirian oleh masyarakat internasional dalam menghadapi beban krisis ini dan kami senang ada pendekatan yang lebih baik sekarang,” kata dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kedatangan Merkel untuk melanjutkan pembicaraan mengenai keinginan Uni Eropa agar Turki memperketat serta menahan agar para pengungsi tak dapat masuk ke wilayah Eropa. Sebagai gantinya, Turki ingin mendapat pengakuan yang lebih besar atas jasanya yang telah menampung jutaan pengungsi dan juga tuntutan percepatan gabung dengan Uni Eropa.
