Obama Tunda Penarikan Pasukan Militer dari Afghanistan

Presiden Barack Obama ketika memberikan keterangan pers
Sumber :
  • REUTERS/Jonathan Ernst
VIVA.co.id
Obama Siap Antar Hillary Jadi Presiden AS
- Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mengingkari janjinya untuk menarik semua pasukan militer dari Afghanistan begitu dia lengser jadi orang nomor satu di Negeri Paman Sam. Usai berdiskusi selama beberapa bulan bersama dengan para pejabatnya, Obama memutuskan untuk tetap menyiagakan 5.500 anggota militer di Afghanistan. 

Messi Kasih Kado Spesial untuk Putri Obama
Dikutip dari harian The Guardian, Kamis, 15 Oktober 2015, rencana tersebut berbalik dengan rencana sebelumnya yang pernah diumumkan pada musim semi tahun 2014. Saat itu, Obama mengatakan akan memotong jumlah pasukan AS di Afghanistan di tahun 2015. 

Pentagon Akan Pindahkan Puluhan Narapidana Guantanamo
Obama beralasan serangan kelompok militan Taliban kian bertambah, sehingga pasukan AS masih dibutuhkan di sana. Selain itu, banyak pejabat di Pentagon dan Kongres yang menggunakan Irak sebagai contoh kasus kegagalan AS usai pasukan mereka ditarik dari sana tahun 2011 lalu. Hasilnya, muncul kelompok militan Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS) yang justru menjadi ancaman keamanan baru. 

Total, pasukan militer saat ini mencapai 9.800 orang dan angka tersebut akan tetap dipertahankan di Afghanistan hingga tahun depan. Pasukan yang tetap dipertahankan hingga tahun 2017, akan disebar di tiga area penghubung besar di Afghanistan. Mereka akan melatih pasukan keamanan dan berburu anggota Taliban serta al-Qaeda. 

"Ini bukan kali pertama penyesuaian semacam itu dibuat. Hal semacam ini juga bukan yang terakhir," kata Obama. 

Dia mengakui tidak akan mengakhiri perang yang telah dia kobarkan, tetapi berjanji akan bertanggung jawab terhadap peperangan itu. 

"Saya duga kami akan terus melanjutkan untuk mengevaluasi hal ini, begitu pula kebijakan yang akan diambil oleh Presiden selanjutnya," kata dia. 

Dia bersikeras tetap mempertahankan pasukan di sana, karena situasi keamanan di Afghanistan masih tetap rawan dan di beberapa tempat, justru ada risiko kian memburuk. 

"Pasukan Afghanistan tidak sekuat seperti yang seharusnya. Sementara, kelompok Taliban justru kian bertambah kuat," ujar dia. 

Obama menegaskan, kehadiran pasukan AS di Afghanistan bukan untuk menggantikan pasukan Pemerintah Afghanistan yang lebih efektif dan tidak juga untuk mendukung pasukan lokal. Melainkan, lebih kepada memimpin operasi peperangan. 

"Setiap hari, pasukan Afghanistan berperang habis-habisan untuk mendukung negara mereka. Mereka melakukan hal tersebut bukan untuk AS, melainkan untuk negaranya sendiri," kata Obama.
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.

Obama: Trump Tak Layak Jadi Presiden

Trump dinilai tak masuk dalam arus utama konservatisme modern

img_title
VIVA.co.id
3 Agustus 2016