Tim Independen akan Selidiki Serangan AS di RS Kunduz

Serangan di rumah sakit Medecins Sans Frontieres
Sumber :
  • REUTERS/Medecins Sans Frontieres/Handout via Reuters
VIVA.co.id
Tertembak di Kepala, Ini Kondisi Terakhir Pengemudi Gojek
- Kasus penembakan rumah sakit yang dikelola oleh Medecins Sans Frontieres (MSF/Dokter Lintas Batas) di Kunduz, Afghanistan, belum selesai. Meski Amerika Serikat (AS) sudah menyampaikan permintaan maafnya, namun MSF merasa hal itu belum cukup.
Ini Identitas Pengemudi Gojek Korban Penembakan

Menurut MSF, Komisi Pencari Fakta Humaniter Internasional (IHFFC) sudah diaktifkan. Pengaktifan kelompok ini adalah langkah pertama yang dibutuhkan untuk melakukan investigasi independen atas serangan terhadap rumah sakit (RS) MSF di Kunduz, Afghanistan, pada tanggal 3 Oktober. Namun IHFFC belum bisa bergerak karena masih menunggu persetujuan dari pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Afghanistan untuk mulai bekerja.
Warga Cakung Didor Penembak Misterius


“Kami menerima pernyataan maaf dan belasungkawa, namun ini saja tidak cukup. Kami masih belum memahami mengapa sebuah RS yang lokasinya diketahui dan penuh dengan pasien dan staf medis dibom berkali-kali selama lebih dari satu jam,” ujar dr Joanne Liu, Presiden Internasional MSF, melalui siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Kamis, 15 Oktober 2015.

“Kami ingin mengerti apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa,” katanya menambahkan.

MSF mengatakan, mereka tidak bisa hanya mengandalkan investigasi internal yang sedang dijalankan oleh pihak-pihak yang berkonflik. MSF tetap tegas menyerukan investigasi independen dan imparsial oleh IHFFC.

Serangan udara AS telah menghancurkan bangunan utama RS Pusat Trauma MSF di Kunduz sehningga RS ini tidak lagi beroperasi. Kejadian ini menyebabkan puluhan ribu orang tidak bisa mendapatkan layanan medis dan bedah darurat di Kota Kunduz. Padahal kota tersebut sudah terkena dampak peperangan yang intens selama beberapa minggu.

“Kami perlu tahu apakah aturan perang sudah berubah, tidak hanya untuk Kunduz, tetapi juga untuk keamanan tim kami yang bekerja di rumah sakit yang terletak di garis depan konflik di seluruh dunia,” ujar Liu.

Menurut MSF, IHFFC dibentuk berdasarkan Protokol Tambahan dalam Konvensi Jenewa dan merupakan satu-satunya badan permanen yang didirikan khusus untuk melakukan investigasi pelanggaran hukum humaniter internasional. IHFFC sudah mengirim surat ke pemerintah AS dan Afghanistan untuk secara resmi menawarkan investigasi oleh Komisi dan menunggu respons mereka.

Imigran di perbatasan Yunani, tengah mengatasi tabung gas air mata.

Yunani Kutuk Penggunaan Gas Air Mata untuk Usir Imigran

Polisi Masedonia berusaha usir imigran yang ingin masuk wilayahnya.

img_title
VIVA.co.id
11 April 2016