Raja Arab Saudi Jawab Kritik Ulama Iran
Selasa, 13 Oktober 2015 - 09:05 WIB
Sumber :
- REUTERS/Saudi Red Crescent/Handout via Reuters
VIVA.co.id - Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz, angkat bicara mengenai komentar yang dilontarkan oleh ulama ternama Iran mengenai beberapa tragedi yang terjadi di negaranya saat penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
Menurut Salman, pernyataan Ayatullah Mohammad Emami Kashani tidak bertanggung jawab dan hanya ingin mempolitisir peristiwa di Mina.
Stasiun berita Channel News Asia, Senin, 12 Oktober 2015 melansir pernyataan Salman seharusnya tidak perlu meragukan peran dan tanggung jawab Saudi sebagai pelayan tamu Tuhan.
"Pernyataan yang tidak bertanggung jawab dan ditujukan untuk mengeksploitasi peristiwa tersebut tidak akan berpengaruh terhadap peran Saudi, tugas dan tanggung jawabnya dalam melayani tamu Tuhan," ujar Salman.
Dia menambahkan, Saudi telah mengerahkan semua kemampuan dan upaya yang dimiliki untuk memberikan tamu Tuhan dengan keselamatan, keamaman dan kenyamanan.
Insiden yang menimpa Saudi saat menyelenggarakan ibadah haji tahun ini menuai kritik dari negara asing, khususnya rival Saudi, Iran.
Emami pernah menyerukan agar penyelenggaraan haji dilakukan oleh negara lain saja, khususnya setelah tragedi Mina kembali terulang. Dalam insiden itu, sebanyak 464 jemaah haji asal Iran tewas terinjak-injak.
Sementara, hingga saat ini, Pemerintah Saudi juga belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai jumlah korban yang tewas dalam insiden tragis itu.
Berdasarkan penghitungan para pejabat masing-masing negara, total terdapat 1.587 jemaah haji yang tewas akibat terinjak-injak di Mina pada 24 September lalu. Pemerintah Saudi bersikeras jumlah korban tewas masih mencapai 769 orang.
Mereka juga tidak merinci secara detail data korban tewas sesuai negaranya. "Arab Saudi tidak mampu dalam mengelola ibadah haji," ujar Emami.
Pernyataan itu menimbulkan kontroversi dan kritik dari dalam Saudi. Beberapa hari sebelum tragedi Mina, insiden lain sudah lebih dulu terjadi pada 11 September 2015.
Sebuah crane atau alat derek ambruk dan menimpa Masjidil Haram. Akibatnya 111 orang dilaporkan tewas, termasuk 12 orang jemaah Indonesia.
Untuk menyelenggarakan ibadah haji yang lebih baik, Salman telah memerintahkan agar dilakukan revisi, agar tragedi serupa tak terulang. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pernyataan itu menimbulkan kontroversi dan kritik dari dalam Saudi. Beberapa hari sebelum tragedi Mina, insiden lain sudah lebih dulu terjadi pada 11 September 2015.