Puluhan Diplomat Muda RI Asah Ilmu di Belanda

Para diplomat muda Indonesia jalani pendidikan di Belanda
Sumber :
  • KBRI Den Haag

VIVA.co.id - Sebagai dua negara bersahabat, Indonesia dan Belanda telah membuka kerjasama di berbagai bidang. Salah satu kerjasama bilateral yang telah terjalin erat adalah pelatihan para diplomat. 

Itulah sebabnya setiap tahun Kementerian Luar Negeri RI mengirim sejumlah diplomatnya untuk menempuh pendidikan di Belanda. Selain mempelajari hubungan bilateral, mereka juga dibekali pengetahuan mengenai ilmu diplomasi dan hubungan internasional serta teknik negosiasi dan lain-lain, demikian ungkap Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag.

Jet Tempur Rusia Dekati Kapal Perusak AS di Laut Baltik

“Gunakan kesempatan pelatihan ini sebaik-baiknya untuk menambah ilmu dan membuka jejaring dengan sesama diplomat dan para pengajar” demikian pesan Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo, ketika menemui 20 orang diplomat muda dari Kementerian Luar Negeri RI yang melakukan kunjungan ke KBRI Den Haag pada Selasa, 6 Oktober 2015.

Mereka terpilih mengikuti pelatihan selama 6 minggu di Clingendael Institute, Den Haag. Pelatihan berlangsung dari 7 Oktober – 18 November 2015.   

Selama kursus, mereka akan mempelajari berbagai isu tentang politik luar negeri, ASEAN, isu-isu kawasan, hukum internasional, diplomasi ekonomi, diplomasi publik, dan mengunjungi berbagai tempat penting seperti Parlemen Belanda, Parlemen Eropa, Markas Besar NATO, International Court of Justice, dan pelabuhan Rotterdam. Mereka juga akan dibekali dengan keterampilan teknik negosiasi, menulis pidato dan kemampuan melakukan public speaking.

Ignasius Randy, salah seorang peserta, menyampaikan bahwa Kemlu menyeleksi para peserta berdasarkan peringkat ketika mereka mengikuti Sekolah Dinas Luar Negeri (Sekdilu) pada tahun 2014 lalu. Randy saat ini ditempatkan di Direktorat Kerjasama Intra Kawasan Asia dan Pasifik juga meraih peringkat pertama Sekdilu Angkatan 38. "Saya berharap mendapat tambahan informasi dan akan berperan aktif dalam diskusi-diskusi selama program berlangsung," kata dia.

Sedangkan Rikianarsyi Wirantoputri, staf Direktorat Politik Keamanan Ditjen Kerjasama ASEAN, menyampaikan harapannya untuk dapat lebih mempraktekan teori-teori yang telah dipelajari di Indonesia. "Seperti teknik negosiasi, cara berargumentasi dan membuat jejaring dengan sesama diplomat dari negara lain yang tengah mengikuti pelatihan di tempat yang sama," kata Rikianarsyi.

Sebelum keberangkatan, para diplomat muda tersebut juga mendapatkan pelatihan singkat Bahasa Belanda dan pengenalan budaya. 

Menurut Azis Nurwahyudi, Minister Counsellor Pensosbud di KBRI Den Haag,    
Kementerian Luar Negeri RI bekerjasama dengan Clingendael Institute untuk melatih diplomat Indonesia dari tingkat muda, madya dan senior sejak tahun 2004. "Pelatihan tersebut telah menghasilkan lebih dari 400 alumni yang saat ini tengah ditempatkan di berbagai Perwakilan RI maupun di kantor pusat," kata Azis.