Israel Tembak Mati Remaja Palestina
Selasa, 6 Oktober 2015 - 19:37 WIB
Sumber :
- REUTERS/Ammar Awad
VIVA.co.id
- Bentrokan kembali pecah di sepanjang Jalur Gaza. Bentrokan tersebut menewaskan dua remaja Palestina dalam dua hari.
Tentara Israel menembak hingga tewas seorang remaja Palestina yang berusia 13 tahun. Penembakan terjadi saat bentrokan meletus di kamp pengungsi di Bethlehem.
Remaja tersebut, Abdel Rahman Abdullah, terjebak diantara bentrokan saat terjadi tembak menembak di kamp pengungsi Aida, Senin, 5 Oktober 2015.
Ia adalah remaja Palestina kedua yang tewas tertembak setelah sebelumnya Hutheifa Sulaeman, remaja berusia 18 tahun juga tewas tertembak di kota Tulkarm, Jalur Gaza, pada Minggu malam, 4 Oktober 2015.
Kerusuhan antara Palestina dan Israel merebak kembali di seluruh wilayah Jalur Gaza.
Ayed Abu Qtaish, Direktur Pertahanan Anak Internasional mengatakan kepada Al-Jazeera, tentara Israel menembak hingga hingga tewas anak Palestina karena mereka memiliki kekebalan dan "lampu hijau" dari seniornya.
"Mereka akan menekan semua tindakan Palestina yang melawan pada polisi Israel, terutama untuk masalah ekspansi pemukiman dan membangun perbatasan," kata Qtash seperti dikutip dari aljazeera.com, Selasa, 6 Oktober 2016.
"Setiap protes yang dilakukan oleh warga Palestina akan dihadapi dengan cara keras. Kebijakan terakhir yang dikeluarkan oleh Israel adalah lampu hijau bagi militer Israel untuk membunuh warga Palestina, termasuk anak-anak," katanya menambahkan.
Baca Juga :
Diplomat RI Dukung Palestina Lewat Lantunan Jazz
Baca Juga :
JK: Hadapi Konflik Palestina Tak Bisa Sendiri
Ia adalah remaja Palestina kedua yang tewas tertembak setelah sebelumnya Hutheifa Sulaeman, remaja berusia 18 tahun juga tewas tertembak di kota Tulkarm, Jalur Gaza, pada Minggu malam, 4 Oktober 2015.
Kerusuhan antara Palestina dan Israel merebak kembali di seluruh wilayah Jalur Gaza.
Ayed Abu Qtaish, Direktur Pertahanan Anak Internasional mengatakan kepada Al-Jazeera, tentara Israel menembak hingga hingga tewas anak Palestina karena mereka memiliki kekebalan dan "lampu hijau" dari seniornya.
"Mereka akan menekan semua tindakan Palestina yang melawan pada polisi Israel, terutama untuk masalah ekspansi pemukiman dan membangun perbatasan," kata Qtash seperti dikutip dari aljazeera.com, Selasa, 6 Oktober 2016.
"Setiap protes yang dilakukan oleh warga Palestina akan dihadapi dengan cara keras. Kebijakan terakhir yang dikeluarkan oleh Israel adalah lampu hijau bagi militer Israel untuk membunuh warga Palestina, termasuk anak-anak," katanya menambahkan.
Baca Juga :
Menlu Lantik Konsul Kehormatan RI Ramallah di Amman
Israel tak izinkan helikopter yang membawa Menlu RI ke Ramallah
VIVA.co.id
13 Maret 2016
Baca Juga :