Sudah 19 Orang Tewas di Rumah Sakit yang Dibom Pesawat AS

Serangan Gerilyawan Taliban di Kedubes AS
Sumber :
  • Reuters/Omar Sobhani
VIVA.co.id
- Korban tewas akibat serangan udara militer Amerika Serikat ke Rumah Sakit Pusat Trauma Medecins Sans Frontieres di Kunduz, Afghanistan, Sabtu kemarin hari ini bertambah menjadi 19 orang. Korban tewas sebagian besar terdiri dari staf medis MSF dan pasien.


19 korban tewas, terdiri dari tiga anak, empat pasien dewasa, dan 12 staff medis MSF. Selain korban tewas, 37 orang dikabarkan terluka dan masih banyak yang korban yang dinyatakn belum ditemukan atau hilang.


Terkait penyerangan ke rumah sakit itu, seperti dilansir
Pemimpin Taliban Diklaim Telah Lama Meninggal
Reuters , Minggu 4 Oktober 2015, militer Amerika Serikat mengatakan mereka tidak bermaksud menyerang rumah sakit, tapi menyerang markas kelompok militan Tiliban yang disinyalir berada di dekat rumah sakit tersebut.
ISIS Masuk Afghanistan, Taliban Marah


Pramono-Rano Berjaya di Quick Count Tembus 51%, SMRC: Tunggu Hasil Akhir Rekapitulasi KPU
Sementara itu, Kepala HAM PBB, Zeid Ra’ad mengecam aksi tersebut. Ra'ad mengatakan, serangan Amerika itu bisa disebut sebagai kejahatan perang.


"Kejadian ini benar-benar tragis, tidak bisa dimaafkan, dan bahkan mungkin kriminal," ujar Ra’ad.


Dewan Amal Media MSF menyatakan, stafnya telah menelepon pejabat militer di NATO di Kabul dan Washington selama serangan terjadi di pagi hari. Namun, bom terus menghujam selama satu jam.


"Semua indikasi saat ini menunjuk ke pengoboman yang dilakukan oleh pasukan koalisis internaional," MSF mengatakan. (ren)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya