Ini Harapan Sekjen PBB Soal Berkibarnya Bendera Palestina
Jumat, 2 Oktober 2015 - 11:22 WIB
Sumber :
- REUTERS/Andrew Kelly
VIVA.co.id - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa, Ban Ki-moon, mengurai harapan usai dilakukan pengibaran bendera Palestina di depan markas PBB di New York, Amerika Serikat.
Baca Juga :
Kata Google Soal Hapus Palestina dari Maps
Pengibaran bendera itu menjadi momentum bersejarah, karena baru kali pertama negara pengamat non anggota diberikan kesempatan untuk mengibarkan bendera.
Laman International Business Times (IBT), Kamis, 1 Oktober 2015, melansir harapan Ban di mana kedua negara bisa kembali ke meja perundingan untuk membahas perdamaian. Selain itu, Ban menyebut dua hari lalu sebagai hari kebanggaan yang patut dirayakan warga Palestina.
Baca Juga :
Obama 'Lempar Handuk' Damaikan Israel-Palestina
"Kini, tiba waktunya untuk memulihkan kembali kepercayaan. Baik warga Israel dan Palestina untuk menentukan kesepakatan damai, dan pada akhirnya realisasi dua negara untuk rakyat keduanya," ujar Ban.
Sementara itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Rabu kemarin justru berpikir sebaliknya.
Dalam pidato yang disampaikan di hadapan para pemimpin dunia sebelum upacara pengibaran bendera, Abbas menuding Israel sengaja mensabotase upaya Pemerintah Amerika Serikat yang ingin menjadi juru runding damai.
Selain itu, operasi keamanan yang dilakukan di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem bisa memicu terjadinya peperangan agama. Abbas juga mengatakan rakyat Palestina tidak terikat lagi dengan kesepakatan-kesepakatan yang diteken dengan Israel.
Menurut Abbas, Israel terus menerus melanggar "Kesepakatan Oslo" yang telah ditanda tangani tahun 1993 lalu. Selama hampir separuh dekade, kesepakatan itu tidak berlaku.
Pasalnya, Israel terus mendukung pembangunan pemukiman bagi warganya di wilayah sengketa di Tepi Barat dan menolak untuk melepaskan empat narapidana Palestina.
"Oleh karena itu, kami menyatakan tidak bisa lagi terus terikat dengan kesepakatan-kesepakatan dan Israel harus mengemban tanggung jawab sebagai kekuatan pendudukan," ujar Abbas.
Sementara itu, kantor Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu menyerukan pidato Abbas sebagai sesuatu yang culas. Dia membela negaranya dengan mengatakan Israel sangat ketat terkait isu mempertahankan status quo dan bersedia untuk melanjutkan kesepakatan perdamaian.
"Kami berharap dan menyerukan (Otoritas Palestina) dan para pemimpinnya untuk bertindak secara bertanggung jawab dan menyetujui usulan Israel dan masuk ke dalam negosiasi langsung dengan Israel tanpa pra syarat," kata perwakilan kantor Netanyahu. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dalam pidato yang disampaikan di hadapan para pemimpin dunia sebelum upacara pengibaran bendera, Abbas menuding Israel sengaja mensabotase upaya Pemerintah Amerika Serikat yang ingin menjadi juru runding damai.