'Dunia Harus Hormati Keputusan PBB Soal Bendera Palestina'

Bendera Palestina di Markas PBB
Sumber :
  • REUTERS/Andrew Kelly
VIVA.co.id
Kata Google Soal Hapus Palestina dari Maps
- Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Georg Witschel, mengucapkan selamat kepada negara Palestina yang secara resmi berhasil mengibarkan benderanya di depan markas PBB di New York, Amerika Serikat. Momen bersejarah itu terjadi pada 30 September dan turut disaksikan oleh Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon. 

Obama 'Lempar Handuk' Damaikan Israel-Palestina
Ditemui di Hotel Kempinski di kawasan Jakarta Pusat semalam, Witschel mengatakan pengibaran bendera di markas PBB adalah keputusan Dewan PBB yang harus dihormati. 

Menlu Lantik Konsul Kehormatan RI Ramallah di Amman
"Selama beberapa tahun kami sudah menjalin hubungan dengan Palestina. Selamat karena sekarang bendera Anda sudah berkibar. Ini adalah keputusan Dewan PBB yang harus kita semua terima dengan tangan terbuka," kata Witschel.

Kendati demikian, Witschel berpendapat pengibaran bendera itu tak menjamin adanya perdamaian di negara-negara Timur Tengah. Tetapi dengan dikibarkan bendera Palestina di depan gedung PBB menjadi langkah awal dari upaya penciptaan perdamaian dunia, termasuk Timur Tengah.

"Saya percaya kita harus bekerjasama untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah," ujar dia.

Witschel menambahkan, Indonesia harus turut membantu untuk mempertimbangkan hubungan diplomatiknya dengan Israel. Dengan begitu, kata dia, merupakan hal yang bagus jika Indonesia bisa mendorong agar Israel bergabung dan mendamaikan situasi di Timur Tengah.

"Selama ini saya khawatir dengan situasi di Timur Tengah. Semua pihak, termasuk PBB dan Jerman, akan berupaya untuk meredakan konflik di sana," kata Witschel. 

Keputusan untuk mengibarkan bendera Palestina dicapai usai dilakukan pemungutan suara di markas PBB pada 10 September lalu. Hasilnya, sebanyak 119 negara anggota PBB mendukung, termasuk Indonesia. 

Sedangkan 45 negara mengaku abstain dan delapan negara menolak resolusi tersebut. Kedelapan negara itu di antaranya, Amerika Serikat, Australia, Israel dan Kanada.

Utusan Perwakilan Tetap RI untuk PBB, Desra Percaya, melalui keterangan tertulis kepada VIVA.co.id mengatakan,. Oleh sebab itu, RI ikut menjadi negara co-sponsor untuk resolusi bertajuk Raising the Flags of Non-Member Observer States at the United Nations. (one)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya