Pedagang Roti Yunani Sumbang Roti Setiap Hari ke Pengungsi

Kos bercerita, dulu ayahnya adalah seorang petani dengan delapan anak. Usia 15 tahun ia pergi ke Australia karena keluarganya tak mampu menghidupi mereka semua.

"Saya terombang-ambing ditengah laut selama 40 hari. Saat tiba di tujuan, saya tak punya pekerjaan dan tak bisa berbahasa Inggris. Saya juga tidur di pinggir jalan. Saya tahu rasanya jadi pengungsi yang tak memiliki apa-apa," katanya.

Pengalaman itu membuat Kos yang kini menetap di Yunani ingin membantu pengungsi. Meski usianya sudah tak lagi muda, namun panggilan kemanusiaan karena pernah mengalami situasi yang sama membuat Kos memutuskan menolong pengungsi Suriah.

Halaman Selanjutnya

"Setiap hari saya datang ke pelabuhan, dan memberikan roti untuk para pengungsi. Anak laki-laki yang menjadi bagian bisnis saya melarang saya melakukan itu setiap hari. Tapi saya tak bisa," katanya.