1-10-2015 : Mao Deklarasikan Berdirinya RRC

Potret Mao Zedong di depan Lapangan Tiananmen Beijing
Sumber :
  • REUTERS/David Gray

VIVA.co.id - Hari ini, 66 tahun yang lalu, Mao Zedong mendeklarasikan berdirinya Republik Rakyat China. Pria yang juga kerap ditulis sebagai Mao Tse-Tung ini juga menunjuk dirinya sendiri sebagai pemimpin.

Pengumuman Mao menjadi klimaks dari perseteruan yang terjadi selama  bertahun-tahun antara Mao dengan kekuatan komunisnya dan pemimpin nasionalis China Chiang Kai-Shek, yang mendapat dukungan dana dan senjata dari pemerintah Amerika.

Kehilangan China, negara terbesar di Asia, yang bergeser menjadi negara komunis menjadi pukulan telak bagi Amerika Serikat, yang belum pulih akibat ledakan nuklir soviet, satu bulan sebelumnya. Kemenangan Mao seperti melegitimasi kemenangan pengaruh komunisme yang direpresentasikan oleh Uni Soviet.

Deklarasi Republik Rakyat China menimbulkan guncangan politik keras di Amerika Serikat. Presiden Harry S. Truman yang berkuasa saat itu, dianggap tak mampu menangani situasi, sehingga China lepas ke tangan komunis.

Lima Keajaiban di China yang Kini Ditinggalkan

Politisi partai Republikan Joseph McCarthy, mengatakan sikap Departemen Luar Negeri AS terlalu lemah pada komunis. Ia juga menduga ada simpatisan pro komunis di dalam parlemen.

Seperti dikutip dari History.com, gejolak itu membuat Truman menahan pengakuan diplomatik AS terhadap berdirinya Republik Rakyat China.

Perang Korea yang pecah pada tahun 1950, membuat konflik antara Amerika dan China semakin tajam. Dukungan AS untuk mewujudkan Chiang, sebuah pulau di Taiwan untuk menjadi Republik China dan penolakan AS terhadap masuknya negara tersebut di PBB, membuat hubungan diplomatik menjadi sesuatu yang mustahil bagi dua negara tersebut.

Namun, hubungan AS-China mulai mencair, setelah Presiden Richard Nixon secara mengejutkan mengunjungi negara tersebut pada Februari 1972. Tahun 1979, AS juga memperpanjang pengakuan diplomatiknya terhadap negeri Panda tersebut. (asp)