Protes Kabut Asap, Warga Malaysia Demo di Depan KBRI
Sabtu, 19 September 2015 - 17:34 WIB
Sumber :
- REUTERS / Edgar Su
VIVA.co.id
- Sekelompok warga Negeri Jiran yang menamakan Solidariti Anak Muda Malaysia berunjuk rasa di depan gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur. Mereka memprotes Pemerintah Indonesia yang dianggap lambat dalam menangani kabut asap yang dari Pulau Sumatera.
Baca Juga :
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
Demikian ungkap Wakil Duta Besar RI untuk Kerajaan Malaysia, Hermono, ketika dihubungi VIVA.co.id pada Sabtu, 19 September 2015 melalui pesan pendek. Hermono menyebut organisasi itu mendatangi gedung Kedutaan pada Jumat kemarin. Mereka juga menyerahkan sebuah pernyataan tertulis yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.
Dalam surat berjudul: "Block the Drains, Stop the Haze" itu berisi kegelisahan warga Negeri Jiran yang harus ikut menjadi korban dan menghirup asap dari kebakaran hutan dan lahan gambut sejak tahun 1990an lalu.
"Kami juga mengetahui, Pak Presiden, Anda telah mengambil langkah secara pribadi untuk mengatasi kabut asap dengan berkunjung ke Pulau Sumatera pekan lalu. Bahkan, Anda turut memerintahkan polisi, militer dan pejabat Kementerian Kehutanan untuk menegakkan hukum. Tetapi, upaya seperti membuat hujan buatan, menggunakan pesawat untuk water bombing, dan menghukum petani kecil karena membakar lahan, jelas belum cukup," ujar organisasi itu.
Mereka menyebut banyak celah dalam sistem hukum di Indonesia, sehingga membuat perusahaan tidak jera. Perusahaan besar itu justru terus mengeringkan lahan gambut dan membakar lahan.
"Justru itulah, penyebab utama, kebakaran kerap terjadi musim kering," kata organisasi tersebut.
Namun, mereka turut menyadari ada sebagian kontribusi Malaysia dalam perusahaan-perusahaan itu, entah itu warga Negeri Jiran yang ikut duduk sebagai salah satu petinggi atau perusahaan memiliki kantor di Malaysia.
"Tetapi, sebagai salah satu negara anggota ASEAN, Malaysia turut berbagi beban dan tanggung jawab dengan menjadi negara pertama yang menandatangani nota kesepahaman mengenai kabut asap lintas negara di tahun 2002 lalu," kata mereka.
Organisasi itu mengatakan, mereka sudah cukup sabar dan tidak tinggal diam lagi. Jika Pemerintah Indonesia tidak bisa mengatasi kabut asap tahun depan, maka mereka akan menggelar kampanye untuk melawan lahan gambut tersebut.
"Kami akan mendorong publik Malaysia agar tidak membeli produk buatan perusahaan perkebunan itu, menyerukan agar saham yang dimiliki di perusahaan itu dilepas, bahkan tidak segan mengambil langkah hukum terhadap para petinggi perusahaan tersebut," kata mereka.
Organisasi itu menyebut demi kebaikan generasi mendatang di Malaysia, maka mereka terpaksa bertindak tegas dan mendorong agar Indonesia serius menangani bencana kabut asap. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Mereka menyebut banyak celah dalam sistem hukum di Indonesia, sehingga membuat perusahaan tidak jera. Perusahaan besar itu justru terus mengeringkan lahan gambut dan membakar lahan.