Ini Dua WNI yang Dibebaskan Penculik di Papua Nugini
- Kemlu RI
VIVA.co.id - Konsul Jenderal RI di Vanimo, Papua Nugini, Elmar Lubis, mengungkapkan dua Warga Negara Indonesia (WNI), Sudirman dan Badar, yang disandera di PNG selama berhari-hari, sudah bebas sejak Kamis malam waktu setempat. Mereka kini dalam kondisi baik walau ada yang luka-luka.
Badar (29), memang sempat terjatuh ketika tentara PNG melakukan pembebasan terhadap kedua korban penculikan. Kedua kakinya juga terluka.
"Namun, kondisinya baik, Badar sempat terjatuh," ujar Elmar kepada VIVA.co.id melalui telepon, Jumat 18 September 2015.
Singkat cerita, Elmar menjelaskan bagaimana tentara PNG mampu membebaskan kedua WNI tersebut, dikatakan bahwa proses sudah melalui negosiasi yang panjang antara pelaku penyandera dan tentara PNG.
"Melalui negosiasi yang panjang, kita fokus membebaskan kedua WNI dengan cara tanpa kekerasan, akhirnya setelah maju mundur, akhirnya kedua WNI bisa dibebaskan," jelas Elmar.
Kabar tersebut sudah disampaikan sejak Kamis malam, sekitar pukul 19.35 WIB. Namun baru keesokan harinya tentara PNG menyerahkan kedua WNI secara formal kepada pihak Konsulat RI di Vanimo.
Ditanyai menganai apakah ada baku tambak saat pembebasan, Elmar mengatakan tidak ada. Namun, proses tersebut dikatakan tidak seperti menyerahkan seorang pengantin.
"Tentunya tidak mudah seperti serah terima pengantin, yang pasti, tentara PNG sudah melalui proses negosiasi yang panjang," ujar Elmar.
Milisi Bersenjata
Menteri Luar Negeri, RI Retno LP Marsudi mengatakan, pelaku penculikan adalah milisi bersenjata yang berafiliasi dengan kelompok-kelompok yang selama ini sering menyuarakan tuduhan adanya pelanggaran Hak Asasi Manusia di Papua. Namun, Retno enggan menjelaskan kelompok mana yang dimaksud.
"Kejadian ini, justru menunjukkan kepada dunia, mengenai pelanggaran HAM dan tindakan kriminal yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tersebut," kata mantan Dubes RI untuk Kerajaan Belanda itu.
Retno menjelaskan bahwa pelaku penculik dua WNI itu berhasil kabur saat operasi pembebesan sandera. Pemerintah RI berharap, pelaku segera ditemukan dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Elmar menambahkan, bahwa dalam proses pencarian pelaku penculikan, pihak keamanan Indonesia dan PNG terus berkomunikasi. Melakukan kerjasama untuk upaya pencarian mereka.
"Ada kerjasama yan erat antara kedua pihak, tapi tidak dalam bantuan fisik," kata Elmar. (ren)