Ajukan Pengunduran Diri dengan Fax, Tony Abbott Dimaki
Kamis, 17 September 2015 - 07:21 WIB
Sumber :
- REUTERS/Sean Davey
VIVA.co.id
- Usai tak lagi menjadi Perdana Menteri, Tony Abbott masih menghiasi pemberitaan dan menarik perhatian publik. Kali ini, dia dimaki oleh pengguna dunia maya, karena menyerahkan surat pengunduran diri kepada Gubernur Jenderal Peter Cosgrove, melalui fax.
Laman Dailymail, Rabu, 16 September 2015 melansir, sikap Abbott itu dianggap sangat tidak sopan dan melecehkan. Dalam sejarah lengsernya PM Australia, hanya Abbott yang mengajukan pengunduran diri dengan cara demikian.
Julia Gillard dan Kevin Rudd bahkan mengajukan surat pengunduran diri dengan mendatangi kediaman Cosgrove di Government House di Yarralumla dan menyerahkan sendiri surat tersebut.
"Hanya Abbott satu-satunya orang di muka bumi yang mundur dengan mengirimkan fax," tulis seorang pengguna Twitter bernama Lane Sainty.
Abbott Last Person On Earth To Resign By Fax
— Lane Sainty (@lanesainty) September 15, 2015
Sementara, pengguna Twitter lain bernama Jocelyn menulis cara pengunduran diri Abbott melalui fax menggambarkan kepemimpinan Abbott selama dua tahun.
Tony Abbott resigning by fax is a fabulous metaphor for his whole primeministership #libspill
— Jocelyn (@JocelynCondon) September 15, 2015
Pengguna Twitter dengan nama Jo Loup mengkritik Abbott yang menggunakan alat lebih modern dibandingkan telegram atau merpati pembawa pesan.
Still trying to get over Abbott resigning as PM via a FAX. Slightly more progressive than a telegram or carrier pigeon, I'll give him that
— Jo Loup (@joparkin1986) September 15, 2015
Rob Stott menulis di akun Twitter bahwa mengundurkan diri dengan menggunakan fax hanya satu-satunya hal yang bisa dipikirkan oleh Abbott.
Resigning by fax is the most Tony Abbott thing ever when you think about.
— Rob Stott (@Rob_Stott) September 15, 2015
Berita itu justru menutupi informasi mengenai banyaknya pemimpin negara yang menghubungi Abbott untuk mengucapkan terima kasih atas pengabdian dan kerja samanya selama menjabat sebagai PM.
Salah satu yang menelpon Abbott adalah Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Presiden ke-45 AS itu berkomentar Abbott merupakan mitra yang sepadan untuk berdiskusi mengenai banyak permasalahan.
Selama menjabat, Abbott kerap diolok-olok dan dikritik oleh netizen melalui media sosial. Terutama sejak dia digulingkan oleh Malcolm Turnbull pada Senin malam melalui pemungutan suara yang dilakukan secara tertutup.
Bimbang
Kini publik bertanya-tanya, apa langkah Abbott selanjutnya usai tak lagi menjabat sebagai PM. Kepada laman News Corporate, Abbott mengatakan berniat untuk tetap berada di parlemen. Namun, tidak dijelaskan apa itu berarti dia tetap di parlemen dalam sesi ini atau berniat ada di parlemen usai pemilu tahun 2016.
"Ini merupakan minggu yang penuh gejolak dan kini saya hanya ingin menghabiskan waktu dengan keluarga untuk memikirkan masa depan. Tetapi, saya berniat untuk tetap berada di parlemen," kata Abbott.
Namun, dalam dua kali sesi parlemen, Abbott menolak hadir dan duduk di kursi belakang. Sementara, PM Malcolm Turnbull mengaku belum tahu apa rencana Abbott selanjutnya.
"Saya telah berdiskusi dengan Tony Abbott tetapi, dia belum memberikan sebuah indikasi terkait pernyataan itu," kata Turnbull.
Pelecehan Seksual Bayangi Anak Pengungsi di Australia
Pihak penjaga, juga orang tak dikenal menjadi pelaku utama.
VIVA.co.id
10 Agustus 2016
Baca Juga :