Jerman Ajak Indonesia Dialog soal ISIS

Menko Kemaritiman dan Dubes Jerman untuk Indonesia Georg Witschel
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA.co.id
- Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Georg Witschel, mengajak Pemerintah RI berdialog dan membahas mengenai radikalisme. Dialog itu direalisasikan dalam bentuk seminar dengan judul "Conference on Radical-Deradicalisation" dan menjadi bagian dari rangkaian acara Jerman Fest di Indonesia.

Ditemui di Goethe Institute, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu, 2 September 2015, Witschel mengatakan ingin mendengar pengalaman Indonesia dalam menghadapi isu radikalisasi. 

"Seminar yang mengambil tema radikalisasi ini, akan membandingkan pengalaman Jerman dengan Indonesia dalam menghadapi isu tersebut. Seminar akan diadakan pada 24-26 September mendatang," kata Witschel. 

Dia menjelaskan, Jerman telah menyaksikan bagaimana kelompok radikal bangkit, terutama grup yang menamakan diri Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS). Selain itu, mereka melihat perang yang ada di Timur Tengah, kemudian dampak yang disebabkan bagi kaum muda di Eropa. 

"Kami ingin berbagi pengalaman, di mana kami ketahui penyebab munculnya radikalisme, mengapa menjadi menarik dan dengan mudah orang mau membunuh dan bagaimana mencegahnya," Witschel menambahkan. 
RI Tawari Jerman Investasi Industri Farmasi

Radikalisme, kata dia, jelas menjadi tantangan bagi kedua negara. 
Tak Ada WNI Jadi Korban dalam Serangan Udara di Suriah

Jerman Fest tahun ini akan dibuka pada Sabtu, 5 September 2015. Festival kolaborasi seni dan budaya kedua negara itu akan dihelat hingga Desember mendatang di tujuh kota di Indonesia. 
Peshmerga, Unit Tempur Perempuan Kurdi Penumpas ISIS

Indonesia menjadi negara keempat yang menyelenggarakan festival itu setelah India, Tiongkok, dan Brasil. (art)
Polisi Antiteror Kanada.

Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka

Tersangka bernama Aaron Driver dan ia bertindak tunggal.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016