ISIS Hancurkan Kuil Berusia Ribuan Tahun di Suriah
Senin, 31 Agustus 2015 - 18:02 WIB
Sumber :
- DAILYMAIL
VIVA.co.id - Kelompok Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS) kembali menghancurkan kuil kuno lainnya yang berusia ribuan tahun di kota Palmyra, Suriah.
Usai pekan lalu, mereka meledakkan kuil Baal Shamin yang berusia 2.000 tahun, maka pada Minggu kemarin, kelompok pimpinan Abu Bakr al Baghdadi itu menghancurkan kuil Bel dengan menggunakan 30 ton alat peledak.
Stasiun berita Al Jazeera, Senin, 31 Agustus 2015, melansir informasi itu diperoleh dari sumber di kota tersebut.
Baca Juga :
Helikopter Rusia Ditembak Jatuh
Berdasarkan informasi dari kelompok pemantau Hak Asasi Manusia Suriah yang berbasis di Inggris, usai diledakkan kuil tersebut langsung hancur berkeping-keping.
Kuil Bel merupakan area yang tergolong masih terawat dan memiliki dekorasi yang kaya. Menurut Direktur Proyek di Fakultas Arkeologi, Universitas Oxford, Robert Bewley, semua bangunan di kota bersejarah itu akan dihancurkan oleh ISIS. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari propaganda mereka.
"Satu ketakutan yakni ISIS akan menghancurkan bangunan tersebut dalam beberapa pekan ke depan dengan tujuan agar publikasi terhadap mereka tetap berjalan. Jadi, mereka akan menghancurkan secara perlahan-lahan, tetapi pada akhirnya semua bangunan itu hilang," ujar Bewley seperti dikutip Dailymail.
Sementara itu, Badan PBB, UNESCO, menganggap Palmyra sebagai situs warisan nilai-nilai universal yang luar biasa. Sedangkan di mata anggota ISIS, situs semacam itu dijadikan target karena mereka ingin menghapuskan semua jejak yang tidak ada kaitannya dengan sejarah Islam.
Belum lagi, mereka beranggapan patung dan kuil itu sebagai bentuk penyembahan terhadap benda berhala.
Prediksi Bewley bisa jadi tepat, sebab berdasarkan data foto rekaman satelit beberapa hari lalu, bekas Kuil era Romawi, Baal Shamin terlihat.
Sebelumnya, pada awal bulan ini, ISIS memenggal kepala arkeologi terkenal dari Suriah, Khaled Asaad yang telah mengabdikan diri untuk bidang kepurbakalaan selama lebih dari 50 tahun.
Pada Jumat lalu, Kepala UNESCO, Irina Bokova, memperingatkan anggota ISIS di Irak dan Suriah, mereka bertanggung jawab terhadap aksi penghancuran yang paling brutal dan sistematis di Palmyra. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Satu ketakutan yakni ISIS akan menghancurkan bangunan tersebut dalam beberapa pekan ke depan dengan tujuan agar publikasi terhadap mereka tetap berjalan. Jadi, mereka akan menghancurkan secara perlahan-lahan, tetapi pada akhirnya semua bangunan itu hilang," ujar Bewley seperti dikutip Dailymail.