Didemo Ribuan Warga Malaysia, Najib Razak Sulit Dilengserkan
Minggu, 30 Agustus 2015 - 19:06 WIB
Sumber :
- REUTERS/Ahim Rani
VIVA.co.id
- Demo besar-besaran sedang berlangsung di Malaysia. Masyarakat yang mengatasnamakan gerakan "Bersih 4.0" menuntut Perdana Menteri Malaysia Najib Razak untuk mundur dari jabatannya, karena diduga terlibat korupsi.
Meski didemo oleh ribuan masyarakat, Najib tampaknya sulit untuk dilengserkan dari jabatannya itu. Hal itu disampaikan oleh pemimpin oposisi Fariz Musa, dimana ia pernah berhadapan langsung dengan Najib pada pemilu 2013 lalu.
Fariz mengatakan bahwa suara anggota parlemen yang ada di Pekan, Pehang, Malaysia terdapat kecacatan. Artinya, suaranya sudah tidak lagi murni. Disebutkan Fariz ada 10 ribu suara yang dinilai cacat.
Baca Juga :
Malaysia Legalkan Balapan Jalanan
Baca Juga :
Beredar Kabar Pilot MH 370 Ditemukan
"Pemukiman FELDA didukungan Barisan Nasional, karena generasi dahulu masih ingat jasa dari ayah Najib (Tun Abdul Razak Hussein)," ungkap dia.
Diketahui, Razak Hussein pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia semenjak tahun 1959 hingga mengembuskan napas terakhirnya di tahun 1976.
Mengenai kehadiran mantan Perdana Menteri Malaysia di era sebelumnya, Mahathir Mohamad, di tengah-tengah demonstran, Fariz menuturkan bahwa hadirnya Mahathir agar meyakinkan konsituen di Pekan untuk tidak memilih Najib di pemilihan umum berikutnya.
"Kami ingin Barisan untuk menang dan Najib kehilangan jabatannya. Jadi, kita semua harus pergi ke Pekan dan meminta anggota parlemen di sana untuk tidak memilih dia (Najib)," ungkap Fariz meniru perkataan Mahathir.
Namun, usaha yang dilakukan Mahathir tampak mustahil tercapai. Pasalnya, dalam pemilihan 2013 lalu, Najib menang dengan jumlah 51.278 suara, sementara Fariz hanya memperoleh 15.665 suara dari total pemilih sebesar 85,6 persen.
"Posisi Najib cukup aman setelah pemilihan umum tahun 1999 dari perkampungan militer, dimana sebelumnya dibawah Parlemen Kuantan," kata dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Pemukiman FELDA didukungan Barisan Nasional, karena generasi dahulu masih ingat jasa dari ayah Najib (Tun Abdul Razak Hussein)," ungkap dia.