Rawat Pasien MERS, Staf Rumah Sakit Dilarang Naik Haji
Jumat, 28 Agustus 2015 - 17:49 WIB
Sumber :
- REUTERS/Hassan Ali
VIVA.co.id
- Kepala Unit Pengendalian Infeksi Kementerian Kesehatan, Hail Al-Abdali, mengeluarkan larangan bagi staf medis di Rumah Sakit Pasukan Nasional di ibukota Riyadh untuk menunaikan ibadah haji. Hal itu disebabkan, rumah sakit tersebut kini tengah merawat pasien yang tertular virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Baca Juga :
Ratusan Petugas Haji Bergerak Menuju Arab Saudi
Laman Arab News, Jumat 28 Agustus 2015 melansir, kebijakan pelarangan itu untuk mencegah agar penularangan virus MERS tak meluas dan menyebar ke jamaah haji. Dalam dua pekan kasus pasien MERS di rumah sakit itu kian meningkat.
Baca Juga :
DPR Desak Kemenag Segera Bereskan Asuransi Haji
Dari data yang dimiliki Kemenkes, saat ini rumah sakit itu telah merawat 77 pasien yang terinfeksi virus MERS. Data itu diperoleh dari tangal 16 Agustus hingga 27 Agustus 2015. Sementara, pada Kamis kemarin Kemenkes melaporkan terdapat empat warga lainnya yang tewas akibat virus MERS.
Keempat warga itu berasal dari Riyadh terdiri dari tiga pria berusia 58, 63 dan 75 tahun, serta satu wanita berusia 87 tahun. Keempatnya diketahui telah sakit sebelum terinfeksi virus MERS.
Sementara, enam pasien baru yang terinfeksi diumumkan pada Kamis kemarin. Mereka juga merupakan warga Saudi dari Riyadh. Artinya, sejak bulan Juni 2012, Arab Saudi memiliki 1.171 pasien terinfeksi MERS.
Sebanyak 502 di antaranya dilaporkan tewas, 605 pasien sembuh dan 55 pasien lainnya masih terus dirawat. Sisanya, sembilan pasien lain dirawat di rumah.
Sementara, Menteri Penjaga Nasional, Pangeran Miteb bin Abdullah mengatakan penanganan MERS tidak hanya semata menjadi tanggung jawab pasukan nasional. Strategi Kemenkes yakni mengikutsertakan sebuah badan dan unit kesehatan untuk menyembuhkan MERS.
Baca Juga :
Tak Ada Barang 'Aneh', 445 Jemaah Haji Madura Siap Berangkat
"Biasanya kalau dari Madura bawa barang yang aneh-aneh."
VIVA.co.id
8 Agustus 2016
Baca Juga :