Laporan dari Jepang
Pemerintahan Abe Konsisten Beri Peran Besar pada Perempuan
Jumat, 28 Agustus 2015 - 17:05 WIB
Sumber :
- Maryadi
VIVA.co.id
- Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan, pemerintahannya sangat mendorong perempuan untuk berperan lebih besar di negaranya. Abe melakukan itu secara konsisten selama dari 2,5 tahun.
Hal itu dikatakan Abe saat memberikan pidato dalam acara Perhimpunan Wanita Dunia atau World Assembly for Women (WAW) 2015 di Hotel Grand Princes New Takanawa, Tokyo, 28 Agustus 2015. "Abenomics is womenomics," kata Abe, seperti menegaskan komitmen pemerintahannya pada perempuan.
Hingga saat ini, kata Abe, lebih dari satu juta perempuan telah masuk ke pasar tenaga kerja, sementara perempuan yang menjadi pemimpin di perusahaan telah meningkat 30 persen. Abe menyebutkan, pria di Jepang mulai mengubah pandangannya terhadap perempuan. "Chairman Mitsubishi Chemical dan Presiden The Chiba Bank yang keduanya berpartisipasi dalam WAW, telah menyatakan akan memberi peran kepada perempuan," kata Abe.
Abe mengatakan, Jepang adalah negara yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Tentunya, perempuan harus lebih berperan secara aktif di sektor iptek. "Sebanyak 30 perusahaan telah membuat program khusus bagi perempuan yang masih bersekolah untuk mendapatkan pengalaman," ujar Abe.
Laporan wartawan VIVA.co.id dari Jepang juga menyebutkan, dalam acara itu, Chief Executive Officer Lockhead Martin Corporation, Marillyn Hewson mengatakan, perempuan telah mampu membuat inovasi di perusahaan berbasis teknologi. "Sekitar 5 persen CEO di perusahaan besar adalah perempuan," kata Hewson.
Hewson meyakini di masa mendatang perempuan akan lebih banyak berkembang dan berperan dalam berbagai bidang. "Peranan itu sudah terlihat saat ini," katanya.
Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf mengatakan, perempuan telah berbuat banyak dan selalu berada di masa-masa sulit. Dia mencontohkan, saat negaranya terkena serangan virus Ebola, perempuan berperan dalam memerangi virus mematikan itu. "Perempuan akan terus membawa perubahan untuk kesejahteraan dan kemakmuran sebuah bangsa," katanya.
Acara WAW 2015 ini juga menghadirkan beberapa ibu negara sebagai pembicara. Mereka antara lain, Cherie Blair, istri Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Akie Abe, istri Shinzo Abe, Rula Ghani, istri Presiden Afghanistan serta Margaret Kenyatta, istri Presiden Kenya. Sementara Michelle Obama, istri Presiden Obama dan Nicole Kidman, Duta Perempuan untuk PBB ikut menyampaikan sambutannya dalam bentuk video.
Baca Juga :
Jepang Siap-siap Berganti Kaisar
Abe mengatakan, Jepang adalah negara yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Tentunya, perempuan harus lebih berperan secara aktif di sektor iptek. "Sebanyak 30 perusahaan telah membuat program khusus bagi perempuan yang masih bersekolah untuk mendapatkan pengalaman," ujar Abe.
Laporan wartawan VIVA.co.id dari Jepang juga menyebutkan, dalam acara itu, Chief Executive Officer Lockhead Martin Corporation, Marillyn Hewson mengatakan, perempuan telah mampu membuat inovasi di perusahaan berbasis teknologi. "Sekitar 5 persen CEO di perusahaan besar adalah perempuan," kata Hewson.
Hewson meyakini di masa mendatang perempuan akan lebih banyak berkembang dan berperan dalam berbagai bidang. "Peranan itu sudah terlihat saat ini," katanya.
Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf mengatakan, perempuan telah berbuat banyak dan selalu berada di masa-masa sulit. Dia mencontohkan, saat negaranya terkena serangan virus Ebola, perempuan berperan dalam memerangi virus mematikan itu. "Perempuan akan terus membawa perubahan untuk kesejahteraan dan kemakmuran sebuah bangsa," katanya.
Acara WAW 2015 ini juga menghadirkan beberapa ibu negara sebagai pembicara. Mereka antara lain, Cherie Blair, istri Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Akie Abe, istri Shinzo Abe, Rula Ghani, istri Presiden Afghanistan serta Margaret Kenyatta, istri Presiden Kenya. Sementara Michelle Obama, istri Presiden Obama dan Nicole Kidman, Duta Perempuan untuk PBB ikut menyampaikan sambutannya dalam bentuk video.
Baca Juga :
12-11-1948: Penjahat Perang Jepang Divonis Mati
Hideki Tojo termasuk di dalamnya.
VIVA.co.id
12 November 2016
Baca Juga :