Hillary Clinton Kritik Bebasnya Kepemilikan Senjata di AS
Kamis, 27 Agustus 2015 - 15:59 WIB
Sumber :
- REUTERS/Yuri Gripas
VIVA.co.id
- Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, geram dengan budaya kepemilikan senjata di Amerika Serikat. Kemarahan itu muncul lantaran muncul kisah penembakan massal lainnya yang menyebabkan dua jurnalis tewas ketika tengah melakukan peliputan langsung.
Laman Dailymail, Rabu, 26 Agustus 2015, melansir pernyataan mantan Ibu Negara itu yang menyebut insiden penembakan di Virginia bisa dicegah jika senjata tidak mudah diperoleh. Hillary menyebut beberapa insiden pembunuhan yang melibatkan senjata akan terus menghantui Negeri Paman Sam.
Dia kemudian mendorong Pemerintah AS untuk berbuat sesuatu. Hillary menyebut warga AS cukup pintar dan ingin mengetahui bagaimana cara menyeimbangkan amendemen hak untuk tindak pencegahan dan pengendalian, sehingga apa pun motif dari pembunuhan tersebut, siapa pun yang ingin membunuh orang lain, tidak perlu terjadi.
"Sehingga, kita tidak perlu lagi melihat jatuhnya korban," kata Hillary.
Baca Juga :
Intelijen AS Sebut Anggota ISIS Makin Berkurang
Menurut dia, tingkat kematian bisa dicegah jika peredaran senjata dikendalikan. Dia berharap, ke depan akan ada aturan hukum ketat yang mengendalikan peredaran senjata. Hal tersebut juga masuk ke dalam salah satu agenda politiknya, seandainya dia terpilih sebagai Presiden AS berikutnya.
Dua jurnalis Alison Parker dan Adam Ward tewas terbunuh ketika tengah bertugas meliput secara langsung pada Rabu kemarin di Virginia. Pelaku yang diketahui bernama Vester Flanagan, mengaku dendam karena kerap diperlakukan secara diskriminatif ketika bekerja di sana.
Usai membunuh dua jurnalis itu, dia memilih bunuh diri dan meninggalkan puluhan lembar catatan kematian ke stasiun televisi ABC News.
Wanita Tembak Diri Sendiri Saat Pose Snapchat
Maksudnya bergaya, jadinya malah celaka.
VIVA.co.id
4 Agustus 2016
Baca Juga :