Laporan dari Jepang

Konferensi PBB Perlucutan Nuklir ke-25 Digelar di Hiroshima

Keterangan pers Konferensi PBB perlucutan senjata nuklir ke-25 di Hiroshima
Sumber :
  • Maryadie/ VIVA

VIVA.co.id - Konferensi PBB Perlucutan Senjata Nuklir yang ke-25 kembali digelar. Konferensi akan dilaksanakan pada 26-28 Agustus 2015 di Hotel Grand Princes Hiroshima, Jepang.

Pertemuan ini digelar atas prakarsa PBB yang bekerjasama dengan Pemerintah Jepang dan dilaksanakan oleh Perfektur dan Kota Hiroshima. Peserta yang akan mengikuti kegiatan ini berasal dari pemerintah lokal, akademisi organisasi pemerintahan, media serta pelajar Jepang.

Sejak tahun 1989, beberapa kota di Jepang sudah menjadi tuan rumah konferensi ini yang bertujuan untuk menghilangkan senjata pemusnah massal termasuk senjata nuklir. Pertemuan sengaja dilakukan di Hiroshima agar dunia kembali diingatkan atas peristiwa jatuhnya bom atom pada 6 Agustus 1945 di Hiroshima yang dilanjutkan dengan pemboman di Nagasaki, Jepang.

Dalam konferensi akan diikuti juga oleh anggota dari Comprehensive Nuclear Test-Ban-Treaty (CTBT), sebuah grup dari negara-negara yang menolak penggunaan senjata nuklir. Ada beberapa isu penting yang akan dibawa oleh CTBT, termasuk soal pelaksanaan kesepakatan bersama penghapusan senjata nuklir.

Pejabat tinggi United Nations Offices for Disarmament Affairs (UNODA) Thomas Markram dalam konferensi pers di Hiroshima mengatakan, banyak hal yang bisa dilakukan dalam konferensi ini agar peristiwa di Hiroshima tidak pernah terjadi lagi di muka bumi.

Nagasaki Peringati 71 Tahun Jatuhnya Bom Atom

"Kita bisa secara bersama-sama menghapuskan senjata nuklir. Termasuk tidak ada lagi percobaan senjata nuklir," katanya.

Gubernur Perfektur Hiroshima, Hidehiko Yuzaki dalam keterangannya yang hanya dibacakan dalam jumpa pers itu, mengatakan, kejadian di Hiroshima bisa membuka mata dunia betapa pentingnya penghapusan senjata nuklir. Dia berharap, konferensi ini akan menghasilkan banyak hal untuk menciptakan dunia yang damai tanpa senjata nuklir.

Yuzaki, berhalangan hadir karena harus memimpin Tim Task Force yang bertugas untuk mengatasi badai topan yang melanda kawasan Hiroshima. Seperti diketahui Topan Goni beberapa hari ini melanda sebagian wilayah Jepang, termasuk Hiroshima.

Menteri Pertahanan Baru Jepang Ultimatum Korut dan Tiongkok
Sistem Penangkal Rudal (THAAD) milik AS yang diprotes China.

Dijegal China, PBB Gagal Kecam Korut Soal Rudal

AS dan Jepang tak setuju draft yang diajukan China.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016