Uruguay Pasar Potensial Produk Nonmigas RI
Senin, 24 Agustus 2015 - 00:05 WIB
Sumber :
- Akun Twitter Kementerian Luar Negeri RI
VIVA.co.id
- Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi, dan Menteri Luar Negeri Uruguay, Rodolfo Nin Novoa, sepakat mendorong peningkatan kerjasama ekonomi, perdagangan, dan investasi untuk peningkatan hubungan bilateral. Terutama akses pasar untuk produk unggulan kedua negara.
Informasi yang diterima
VIVA.co.id
pada Minggu 23 Agustus 2015 dari Kementrian Luar Negeri, pertemuan tersebut dilakukan di sela-sela pertemuan para Menteri Luar Negeri Forum Kerjasama Asia Timur dan Amerika Latin (PTM-FEALAC) di San Jose, Kosta Rika, 21 Agustus 2015.
"Uruguay adalah pasar potensial bagi produk-produk non migas Indonesia," ujar Retno.
Menlu Retno mengungkapkan, Perdagangan bilateral kedua Negara dalam lima tahun terakhir (2010-2014) menunjukkan trend peningkatan positif sebesar 14,64%, dengan nilai perdagangan sebesar US$80 juta pada tahun 2014. Angka tersebut terang Retno mengalami peningkatan 44,23% dari nilai perdagangan tahun 2013.
Hal senada disampaikan pula oleh Menlu Rodolfo, bahwa Indonesia juga merupakan mitra potensial Urugguay di kawasan Asia.
“Indonesia merupakan mitra potensial Uruguay di kawasan Asia, hingga peningkatan hubungan bilateral di berbagai bidang menjadi prioritas Uruguay,“ papar Menlu Rodolfo Nin Novoa.
Selain kerja sama perdagangan, Menlu RI Menlu RI mengusulkan kiranya kedua negara dapat memiliki “agreement on mandatory consular notification” untuk meningkatkan perlindungan terhadap WNI di Uruguay. Saat ini papar Retno terdapat sekitar 450 WNI di Uruguay yang mayoritas bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK).
Dalam pertemuan Kedua menlu turut menjajaki kerja sama pendidikan, olahraga dan budaya. Di bidang olahraga, PSSI (sebelum kena sanksi FIFA) dan Uruguayan Football Association telah bekerja sama melalui pelatihan bagi pesebakbola muda Indonesia pada tahun 2013. (ren)
Baca Juga :
Tiga Poin Protes RI ke China Atas Insiden Natuna
"Uruguay adalah pasar potensial bagi produk-produk non migas Indonesia," ujar Retno.
Menlu Retno mengungkapkan, Perdagangan bilateral kedua Negara dalam lima tahun terakhir (2010-2014) menunjukkan trend peningkatan positif sebesar 14,64%, dengan nilai perdagangan sebesar US$80 juta pada tahun 2014. Angka tersebut terang Retno mengalami peningkatan 44,23% dari nilai perdagangan tahun 2013.
Hal senada disampaikan pula oleh Menlu Rodolfo, bahwa Indonesia juga merupakan mitra potensial Urugguay di kawasan Asia.
“Indonesia merupakan mitra potensial Uruguay di kawasan Asia, hingga peningkatan hubungan bilateral di berbagai bidang menjadi prioritas Uruguay,“ papar Menlu Rodolfo Nin Novoa.
Selain kerja sama perdagangan, Menlu RI Menlu RI mengusulkan kiranya kedua negara dapat memiliki “agreement on mandatory consular notification” untuk meningkatkan perlindungan terhadap WNI di Uruguay. Saat ini papar Retno terdapat sekitar 450 WNI di Uruguay yang mayoritas bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK).
Dalam pertemuan Kedua menlu turut menjajaki kerja sama pendidikan, olahraga dan budaya. Di bidang olahraga, PSSI (sebelum kena sanksi FIFA) dan Uruguayan Football Association telah bekerja sama melalui pelatihan bagi pesebakbola muda Indonesia pada tahun 2013. (ren)
Baca Juga :
'Cultural Coffee Morning', Promosi Indonesia ala Kemlu
Hidup dalam keberagaman, namun hanya ada satu Indonesia.
VIVA.co.id
7 April 2016
Baca Juga :