Menlu RI Desak Penguatan Hubungan Asia Timur - Amerika Latin
Minggu, 23 Agustus 2015 - 23:14 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Luar Negeri ke-7 Forum East Asia-Latin America Cooperation (FEALAC) pada Jumat lalu, 21 Agustus di San Jose, AS, telah menyepakati untuk perkuat konektivitas kawasan Asia Timur dan Amerika Latin. Dalam pertemuan tersebut Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi menekankan kembali akan pentingnya konektivitas antarkawasan.
Demikian siaran pers yang diterima
VIVA.co.id
pada Minggu, 23 Agustus 2015. Pertemuan tersebut dihadiri oleh para Menteri Luar negeri dan Delegasi dari 36 negara anggota FEALAC. Menlu Retno menekankan pentingnya isu konektivitas, yang meliputi udara, laut, insitusi, media,
people-to-people contact
, dan perdagangan serta investasi.
Baca Juga :
Enam Isu Ini Akan Dibahas dalam KTT OKI 2016
.
Juga disampaikan oleh mantan dubes RI untuk Kerajaan Belanda itu, bahwa konektivitas digital dan ICT menjadi kunci komunikasi dalam mengatasi masalah jarak antara kedua kawasan.
Penguatan konektivitas tersebut diharapkan, Retno mengungkapkan akan mempelancar pergerakan manusia, barang dan jasa. Potensi FEALAC dengan jumlah penduduk kedua kawasan mewakili hampir 40% penduduk dunia, 33% dari total perdagangan global, dan 35% dari total GDP dunia menjadi target Indonesia untuk memperkuat kehadiran produk Indonesia pada pasar non-tradisional di kawasan Amerika Latin tersebut.
"Terpilihnya Indonesia sebagai Ketua Working Group on Trade, Investment, Tourism and MSMEs pada Forum FEALAC tersebut akan dimanfaatkan untuk mendukung rencana capaian tersebut," ujar Retno.
Di samping isu konektivitas, Retno mengatakan Idonesia juga mendukung pembangunan jejaring pengusaha kecil dan menengah antara kedua kawasan, penguatan kerja sama Selatan-Selatan, kerja sama Triangular dan peningkatan kemitraan sektor swasta dan sektor pemerintah (public-private partnership). Indonesia mengusulkan kiranya FEALAC dapat membuat database peraturan perdagangan negara sebagai penunjang upaya peningkatan perdagangan.
Menlu Retno juga menggunakan kesempatan pertemuan tersebut untuk mendorong kerja sama dalam penanganan masalah Transnational Organized Crime (TCO) dengan membentuk network, pertukaran informasi dan data, berbagi pengalaman, dan peningkatan kapasitas. FEALAC diharapkan dapat memprioritaskan pembentukan networking antara penegak hukum dari negara-negara anggota, terutama kejahatan perdagangan obat terlarang.
Serta Menlu Retno juga mendorong bagi penguatan penanganan bencana alam.
Kemudian, Menlu Retno menggunakan kesempatan dalam pertemyan ersebut menginformasikan rencana Indonesia untuk menyelenggarakan Indonesia-FEALAC Youth Conference di Bandung pada 18-22 September 2015 dan pertemuan kedua World Culture Forum di Bali pada September 2016. Kegiatan tersebut menjadi bukti upaya konkrit Indonesia untuk memperkuat people-to-people contact.
Selain itu, PTM VII FEALAC juga sepakati untuk memberantas kemiskinan dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Pertemuan juga telah mengeluarkan pernyataan bersama untuk menunjukkan belasungkawa dan solidaritas atas ledakan bom yang melanda distrik Ratchaprasong, Bangkok, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
Di sela-sela PTM ke-7 FEALAC, Menteri Retno juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Kosta Rika, El Salvador, Uruguay, dan Panama untuk membahas peningkatan kerja sama bilateral. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
.