Keluarga Korban MH370 Tuntut Pesawat Harus Ditemukan
Jumat, 7 Agustus 2015 - 16:42 WIB
Sumber :
- REUTERS/Jason Lee
VIVA.co.id
- Keluarga korban penumpang Malaysia Airlines MH370 asal Tiongkok hari ini melakukan protes di depan gedung Kedutaan Besar Malaysia di Beijing. Mereka protes, karena Pemerintah Negeri Jiran tak menepati janji mereka untuk memberikan bantuan penuh.
Harian Straits Times, Jumat, 7 Agustus 2015, melaporkan sebanyak 40 keluarga korban berupaya melewati barikade polisi yang menutup jalan menuju ke gedung Kedutaan. Sementara, kerabat korban lainnya mulai bergumul dengan pasukan keamanan Tiongkok.
"Malaysia, kembalikan anggota keluarga kami tercinta kepada kami," teriak keluarga korban sambil menangis.
Beberapa dari mereka bahkan berlutut dan berulang kali membungkuk di depan awak media yang meliput peristiwa tersebut. Mereka memohon agar masyarakat internasional turut membantu mencari tahu keberadaan pesawat nahas itu yang telah raib selama satu tahun lebih.
Frustasi dan rasa marah keluarga korban asal Tiongkok bermula dari sikap yang ditunjukkan Pemerintah Malaysia. Otoritas Negeri Jiran berulang kali absen mengirimkan seorang pejabat menemui keluarga korban. Padahal, Selasa pagi kemarin, Perdana Menteri Najib Tun Razak telah mengumumkan puing yang ditemukan di Pulau La Reunion berasal dari MH370.
Lambatnya respons pemerintah justru menimbulkan keraguan di keluarga korban, puing itu berasal dari MH370. Banyak dari mereka yang meyakini, pernyataan Najib hanya merupakan konspirasi politik.
Aksi protes juga sebelumnya telah dilakukan keluarga korban di kantor perwakilan Malaysia Airlines di Beijing hari Kamis kemarin. Mereka meminta agar pencarian pesawat dan penumpang dilanjutkan hingga ketemu.
"Keputusan potongan pesawat itu memang bagian dari MH370 telah dibuat dengan tergesa-gesa. Hanya berdasarkan satu bukti. Ini tidak bisa diterima," kata seorang pria di Beijing dan dikutip BBC.
Dalam situs resminya, Malaysia Airlines menyatakan rasa duka sedalam-dalamnya kepada keluarga dan kerabat penumpang MH370. Sebab, PM Najib telah memastikan puing yang ditemukan di Pulau La Reunion berasal dari MH370.
Burung besi itu dinyatakan hilang pada 8 Maret tahun lalu ketika tengah mengudara dari Beijing menuju ke Kuala Lumpur. Saat itu, pesawat tengah mengangkut 239 penumpang, termasuk di dalamnya tujuh WNI.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Beberapa dari mereka bahkan berlutut dan berulang kali membungkuk di depan awak media yang meliput peristiwa tersebut. Mereka memohon agar masyarakat internasional turut membantu mencari tahu keberadaan pesawat nahas itu yang telah raib selama satu tahun lebih.