Amerika Berikan Beasiswa Magister untuk Puluhan WNI
Selasa, 4 Agustus 2015 - 21:59 WIB
Sumber :
- Twitter / US Embassy Jakarta
VIVA.co.id – Amerika Serikat (AS) kembali memberikan beasiswa kepada warga negara Indonesia (WNI) untuk meraih gelar magister atau gelar akademik untuk strata 2. Sebanyak 13 orang akan melanjutkan studi pascasarjana di Amerika dan sembilan orang di Indonesia.
Badan Internasional AS (USAID) melalui Program to Extand Scholarship and Training to Achieve Sustinable Ompacts (Prestasi) sejak 2007 telah memberikan beasiswa kepada 257 orang Indonesia.
“Beasiswa ini merupakan kesempatan bagi para calon pemimpin Indonesia untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang akan membantunya untuk berkontribusi bagi masa depan Indonesia yang lebih cerah,” ujar Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia, Kristen Bauer, dalam acara jamuan resmi pemberangkatan 23 peraih beasiswa itu, di rumahnya, Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2015.
Penerima beasiswa asal Papua, Silvera Marolita Erari, yang akan melajutkan studi di bidang pendidikan mengatakan, saat kembail dari AS, ia akan menggunakan pengetahuan barunya untuk meningkatkan penelitian dan manajemen data yang berkaitan dengan epidomiologi di Papua.
Kemudian penerima beasiswa lain asal Flores, Jeni Pareira mengatakan, bahwa beasiswa itu akan membantunya mendirikan yayasan atau lembaga swadaya untuk melestarikan keanekaragaman lingkungan di daerahnya.
“Menurut saya, kesempatan ini akan memaksimalkan kontribusi saya dalam memperbaiki tata kelola kehutanan di Indonesia,” katanya.
Biaya untuk penerima beasiswa sudah tersedia sebanyak 51 juta Amerika Serikat, didanai AS melalui Prestasi. Manajer USAID, Raya Soedjoto, mengatakan, semua biaya hidup para penerima ditanggung pemerintah AS.
“Mulai dari program training (pelatihan), tiket, tinggal di sana, buku dan biaya kuliah, semua ditanggung,” ujar Raya.
Program beasiswa USAID terbuka untuk semua WNI yang memiliki pengalaman profesional, prestasi akademik tinggi, keterampilan kepimpinan, dan berdedikasi untuk meningkatkan kehidupan masyarakat. Program itu memberikan pertimbangan khusus untuk individu berpotensi yang berasal dari wilayah tertinggal dan kurang terwakili di Indonesia.
USAID dan lembaga pendahulunya, sejak tahun 1950 sudah memberikan beasiswa kepada lebih dari 3.500 WNI dan pelatihan untuk puluhan ribu lainnya.
(mus)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
“Mulai dari program training (pelatihan), tiket, tinggal di sana, buku dan biaya kuliah, semua ditanggung,” ujar Raya.