Cameron: Inggris dan RI Anggap ISIS Musuh Bersama
Selasa, 28 Juli 2015 - 07:43 WIB
Sumber :
- REUTERS/Darren Whiteside
VIVA.co.id
- Perdana Menteri Inggris, David Cameron pada Senin sore kemarin tiba di Jakarta dalam rangkaian tur ke beberapa negara di Asia Tenggara. Indonesia dipilih Cameron sebagai tempat perhentian pertama.
Dikutip dari laman Yahoo News, Selasa, 28 Juli 2015, dalam kunjungannya ini, Cameron turut memboyong 30 pengusaha Inggris dan Menteri Perdagangan, Francis Maude. Begitu tiba di Jakarta, Cameron langsung menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Dalam keterangan persnya, Cameron mengatakan, Indonesia dan Inggris sepakat untuk terus meningkatkan upaya untuk menghadapi ancaman yang disebarluaskan oleh kelompok Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS). Kedua negara, Cameron turut menambahkan, menganggap kelompok militan itu sebagai musuh bersama.
Ratusan pemuda Inggris dilaporkan telah berangkat ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Kekhawatiran serupa juga dirasakan Indonesia, lantaran mengenai data yang dimiliki sekitar 500 WNI tertarik untuk untuk ikut bertolak ke kawasan Timur Tengah.
"Kami telah sepakat untuk meningkatkan upaya bersama untuk menghadapi ancaman teroris dan mengatasi paham ekstrimis," kata Cameron di Istana Negara.
Dia menambahkan, kedua negara akan memberikan dukungan bagi upaya penanggulangan terorisme di Indonesia. Realisasi dari kebijakan tersebut yakni, Inggris akan membantu meningkatkan keamanan di bandara, memperluas kerja sama dalam penyelidikan kasus terorisme dan melatihan petugas polisi di Negara Ratu Elizabeth itu.
Isu ISIS ini juga akan dibahas Cameron ketika bertemu dengan PM Malaysia, Najib Tun Razak. Cameron turut menyebut akan mengambil tindakan militer dalam menghadapi ISIS, jika ancaman kelompok itu masuk ke Inggris.
Hukuman mati
Sebelum berkunjung ke Indonesia, Cameron menyebut akan membahas isu salah satu warganya yang terancam dihukum mati akibat terlibat kasus penyelundupan narkoba. Lindsay Sandiford dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Denpasar, Bali pada Januari 2013 lalu.
Sandiford terbukti menyelundupkan 4,7 kilogram kokain senilai Rp24 miliar dari Thailand ke Bali pada Mei 2012.
"Saya ingin melakukannya dengan harapan saya bisa membantu anggota keluarga mereka dan tentu saja akan mendengarkan kekhawatiran keluarga serta pandangan mereka sebelum melakukan hal ini," kata Cameron kepada media Inggris.
Baca Juga :
AS Senang Arab Saudi Makin Getol Perangi ISIS
Selain itu, Cameron juga akan menanyakan perkembangan kesepakatan perdagangan bebas antara Uni Eropa dengan 10 negara anggota ASEAN ketika mengunjungi markas Sekretaris Jenderal ASEAN.
UEA: Teroris Sebarkan Radikalisme Lewat Video Game
Pemerintah Uni Emirat Arab sudah mengeluarkan peringatan.
VIVA.co.id
8 Agustus 2016
Baca Juga :