Menlu Retno Tak Terkejut Jika Cameron Lobi Hukuman Mati

Lindsay Sandiford
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id
- Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, tujuan utama kunjungan Perdana Menteri Inggris David Cameron ke Jakarta pada Senin, 27 Juli 2015, adalah mempererat hubungan ekonomi kedua negara.


Walau begitu Retno menyebut tidak akan terkejut, jika Cameron yang datang dengan memboyong 50 pemimpin bisnis kelas kakap dunia itu turut melakukan lobi untuk menyelamatkan warga negaranya, yang terancam dieksekusi mati.


"Tentunya dalam kesempatan itu juga, kita akan menjelaskan situasi di Indonesia," kata Retno, Senin, 27 Juli 2015. Saat ini ada satu warga negara Inggris, yang terancam dihukum mati di Indonesia.


Lindsay Sandiford yang ditahan di Bali sejak 2012, tinggal menanti dieksekusi mati, setelah dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati pada Januari 2013, karena kasus penyelundupan kokain senilai 1,6 juta poundsterling.


Cameron akan tiba di Jakarta, Senin sore, bertemu dengan Presiden Joko Widodo, serta menghadiri pertemuan bisnis pada Selasa, 28 Juli, yang menjadi akhir dari lawatannya ke Indonesia.

Dua Tahun Haris Azhar Simpan Rahasia Freddy Budiman

Beberapa pebisnis yang ikut dalam kunjungan Cameron di antaranya Paul Kahn dari Airbus, CEO Rolls Royce Warren East, CEO British Petroleum Bob Dudley, serta berderet nama mentereng lain.
Polri, TNI dan BNN Diminta Cabut Laporkan Haris Azhar

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar

Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar

Kepolisian harusnya tenang dan tidak mempermasalahkan Haris Azhar.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016