Obama dan Erdogan Sepakat Halangi Masuknya Militan Asing

Tank Turki di dekat perbatasan dengan Suriah.
Sumber :
  • Reuters/Murad Sezer
VIVA.co.id
- Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, sepakat untuk bekerjasama menghalangi masuknya militan asing, serta mengamankan perbatasan Turki dengan Suriah.


Pada pernyataan resmi Gedung Putih yang dikutip
Reuters
, Kamis, 23 Juli 2015, disebutkan Obama dan Erdogan yang berbicara melalui telepon, juga membahas pendalaman kerjasama dalam perang melawan ISIS.


Ribuan militan asing masuk ke Suriah melalui Turki. Namun, Ankara selama ini menolak tuduhan telah memberi dukungan pada ISIS, kelompok militan radikal yang melakukan banyak kekejaman di Irak dan Suriah.


Namun, anggapan bahwa Turki melindungi ISIS tidak terhindarkan, dengan bebasnya para militan asing keluar dan masuk dari perbatasan Turki dengan Suriah. Militan ISIS pun leluasa melakukan serangan di dalam wilayah Turki.


Obama: Trump Tak Layak Jadi Presiden
Pemerintah Turki pun terlihat tidak bereaksi keras, atas serangan bom di kota Suruc, Turki, Senin, 20 Juli lalu. Sebaliknya pemblokiran dilakukan atas media sosial Twitter, karena menyebarkan foto-foto insiden penyerangan bom. (one)
Erdogan Keluarkan Dekrit, Sipil Kuasai Militer Turki
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Erdogan Ke Kremlin, Buka Hubungan Baru dengan Rusia

Erdogan menyebut Putin sebagai "teman."

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016