Serangan Bom Tak Ubah Sikap Turki pada ISIS
Rabu, 22 Juli 2015 - 14:52 WIB
Sumber :
- REUTERS/Murad Sezer
VIVA.co.id
- Serangan bom menewaskan 32 orang di perbatasan Turki dengan Suriah, yang diyakini dilakukan oleh ISIS, tidak akan mengubah sikap Turki pada kelompok militan radikal di Irak dan Suriah itu.
Dilansir dari
Reuters
, Rabu, 22 Juli 2015, Turki sejauh ini menolak bermitra dalam koalisi melawan ISIS, karena lebih menanggap Kurdi dan Presiden Suriah Bashar al-Assad sebagai ancaman lebih besar.
"Tidak tepat untuk berharap ada perubahan pada kebijakan Turki," kata seorang pejabat senior Turki, setelah serangan bom di kota Suruc, pada Senin, 20 Juli lalu.
Posisi Turki telah membuat frustasi beberapa sekutu mereka dalam aliansi NATO, termasuk Amerika Serikat (AS), yang kini mendesak Turki untuk mencegah perbatasan mereka dengan Suriah digunakan oleh ISIS.
Beberapa media Turki telah mempertanyakan, apakah serangan di Suruc merupakan serangan terhadap kepentingan Turki, yang mungkin akan disusul oleh serangan lain.
Tapi sejauh ini Turki tidak meningkatkan upaya mereka, untuk mengatasi jaringan ISIS yang beroperasi dalam wilayahnya. Turki juga khawatir jika Kurdi berhasil mengatasi ISIS di dekat perbatasan.
Ankara tidak menginginkan para pejuang Kurdi di Suriah semakin kuat, karena dikhawatirkan bisa mendorong sentimen di kalangan Kurdi yang berada di Turki.
PM Turki Ahmed Davutoglu membantah negaranya mendukung ISIS, tapi tidak mau menjawab tentang kemungkinan perubahan, dalam kebijakan Turki mendukung gerakan pemberontakan terhadap pemerintah Suriah.
Baca Juga :
Turki Tuding ISIS di Balik Ledakan Istanbul
"Tidak tepat untuk berharap ada perubahan pada kebijakan Turki," kata seorang pejabat senior Turki, setelah serangan bom di kota Suruc, pada Senin, 20 Juli lalu.
Posisi Turki telah membuat frustasi beberapa sekutu mereka dalam aliansi NATO, termasuk Amerika Serikat (AS), yang kini mendesak Turki untuk mencegah perbatasan mereka dengan Suriah digunakan oleh ISIS.
Beberapa media Turki telah mempertanyakan, apakah serangan di Suruc merupakan serangan terhadap kepentingan Turki, yang mungkin akan disusul oleh serangan lain.
Tapi sejauh ini Turki tidak meningkatkan upaya mereka, untuk mengatasi jaringan ISIS yang beroperasi dalam wilayahnya. Turki juga khawatir jika Kurdi berhasil mengatasi ISIS di dekat perbatasan.
Ankara tidak menginginkan para pejuang Kurdi di Suriah semakin kuat, karena dikhawatirkan bisa mendorong sentimen di kalangan Kurdi yang berada di Turki.
PM Turki Ahmed Davutoglu membantah negaranya mendukung ISIS, tapi tidak mau menjawab tentang kemungkinan perubahan, dalam kebijakan Turki mendukung gerakan pemberontakan terhadap pemerintah Suriah.
Baca Juga :
Merasa Tersudut, ISIS Deklarasikan Perang Melawan Rusia
AS dan Rusia terus membahas kerjasama melawan ISIS.
VIVA.co.id
2 Agustus 2016
Baca Juga :