Serangan Bom Tak Ubah Sikap Turki pada ISIS

Polisi menembakkan meriam air untuk membubarkan demonstran
Sumber :
  • REUTERS/Murad Sezer
VIVA.co.id
- Serangan bom menewaskan 32 orang di perbatasan Turki dengan Suriah, yang diyakini dilakukan oleh ISIS, tidak akan mengubah sikap Turki pada kelompok militan radikal di Irak dan Suriah itu.


Dilansir dari
Reuters
, Rabu, 22 Juli 2015, Turki sejauh ini menolak bermitra dalam koalisi melawan ISIS, karena lebih menanggap Kurdi dan Presiden Suriah Bashar al-Assad sebagai ancaman lebih besar.


"Tidak tepat untuk berharap ada perubahan pada kebijakan Turki," kata seorang pejabat senior Turki, setelah serangan bom di kota Suruc, pada Senin, 20 Juli lalu.


Posisi Turki telah membuat frustasi beberapa sekutu mereka dalam aliansi NATO, termasuk Amerika Serikat (AS), yang kini mendesak Turki untuk mencegah perbatasan mereka dengan Suriah digunakan oleh ISIS.


Beberapa media Turki telah mempertanyakan, apakah serangan di Suruc merupakan serangan terhadap kepentingan Turki, yang mungkin akan disusul oleh serangan lain.


Tapi sejauh ini Turki tidak meningkatkan upaya mereka, untuk mengatasi jaringan ISIS yang beroperasi dalam wilayahnya. Turki juga khawatir jika Kurdi berhasil mengatasi ISIS di dekat perbatasan.


Ankara tidak menginginkan para pejuang Kurdi di Suriah semakin kuat, karena dikhawatirkan bisa mendorong sentimen di kalangan Kurdi yang berada di Turki.
Pesan untuk Pemerintah Indonesia Soal Jaringan Terorisme


Komentar Kapolda Soal Ancaman ISIS
PM Turki Ahmed Davutoglu membantah negaranya mendukung ISIS, tapi tidak mau menjawab tentang kemungkinan perubahan, dalam kebijakan Turki mendukung gerakan pemberontakan terhadap pemerintah Suriah.

Turki Pernah Peringatkan Prancis soal Ancaman ISIS
Militan ISIS menggunakan tank tempur.

Merasa Tersudut, ISIS Deklarasikan Perang Melawan Rusia

AS dan Rusia terus membahas kerjasama melawan ISIS.

img_title
VIVA.co.id
2 Agustus 2016