Kemlu: Hubungan RI dan Australia Tidak di Titik Nadir
Kamis, 2 Juli 2015 - 18:42 WIB
Sumber :
- REUTERS/Rob Griffith/Pool
VIVA.co.id
- Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi, menganggap Menlu Australia, Julie Bishop, sebagai salah satu rekan dekatnya. Kendati begitu, mereka berdua tak terlalu sering berkomunikasi melalui media.
Harian The Australian, Kamis 2 Juli 2015, mengutip pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir yang tak setuju dengan penilaian Marty Natalegawa yang menyebut komunikasi antara kedua negara kini berada di titik nadir.
"Menlu Australia adalah salah satu kolega dekat Menlu kami," kata dia yang ditemui di kantor Kemlu, Pejambon, Jakarta Pusat.
Arrmanatha mengatakan kedua Menlu tetap menjalin hubungan baik kendati terjadi perbedaan pendapat di antara kedua negara tetangga, khususnya mengenai pemberlakuan hukuman mati terhadap dua warga Australia dan kebijakan dorong perahu para pencari suaka.
"Kedua Menlu sama-sama wanita dalam peta arena politik global, sejak awal mereka telah berkomunikasi dan hingga saat ini komunikasi tersebut masih terus terjalin," kata dia.
Baca Juga :
Jurus Australia Tumpas Kejahatan Kemanusiaan
Bukti dari adanya komunikasi itu, Arrmanatha menambahkan, di tingkat Menteri, Australia telah mengirimkan pernyataan duka mengenai insiden jatuhnya Hercules C-130 di Medan, Sumatera Utara yang terjadi pada hari Selasa kemarin. Bahkan, komunikasi di tingkat pejabat yang ada di bawahnya juga masih berjalan.
Arrmanatha mengatakan Indonesia tak perlu harus selalu mengungkap semua komunikasi itu ke hadapan publik.
"Apakah perlu setiap kali kedua Menlu berkomunikasi, kami laporkan itu ke media?," tanya diplomat yang pernah bertugas di Jenewa dan New York.
Oleh sebab itu, dia tak sependapat dengan pernyataan pesimistis Marty yang menyebut kedua Menlu sudah tak lagi saling berkomunikasi. Arrmanatha mengatakan selayaknya hubungan negara tetangga, selalu ada masa suka dan duka.
"Itu adalah hal dinamis yang umum terjadi. Kami tidak dapat mengatakan ini sedang berada di titik terendah atau tidak. Yang paling penting, komunikasi masih tetap berjalan baik dan program kerja sama juga masih berjalan," papar Arrmanatha.
Hal penting lainnya, dia menambahkan, yaitu mengenai niat baik dari Australia dan Indonesia untuk tetap mencoba, memperbaiki dan mempertahankan hubungan kedua negara. Dijadwalkan kedua Menlu akan bertemu kembali di pertemuan tingkat tinggi Asia Timur yang akan digelar di Malaysia pada bulan November mendatang.
Di kesempatan berbeda, Menlu Bishop juga tak sependapat dengan pernyataan Marty. Bishop mengatakan komunikasi tetap berjalan. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Apakah perlu setiap kali kedua Menlu berkomunikasi, kami laporkan itu ke media?," tanya diplomat yang pernah bertugas di Jenewa dan New York.