Aksi Teror, Ribuan Turis Dievakuasi dari Tunisia
- REUTERS/Amine Ben Aziza
VIVA.co.id - Menyusul serangan teror yang melanda Tunisia Jumat lalu, ribuan turis asing mulai meninggalkan negeri Afrika Utara tersebut. Turis mengaku ingin segera mungkin meninggalkan Tunisia karena situasi yang tak aman.
Serangan teror melanda salah satu resor Pantai Sousse, Jumat 26 Juni 2015. Seorang pria menyamar sebagai turis, membawa senjata yang disembunyikan dalam payung, melakukan serangan di Hotel Imperial Marhaba. Serangan itu menewaskan 39 orang.
Komisioner Periwisata Sousse, Saloua Kadri, dilansir dari Reuters, mengatakan lebih dari 3 ribu turis asing telah meninggalkan Sousse pada Sabtu kemarin. Ribuan turis itu di antaranya 2200 turis Inggris dan hampir 600 turis Belgia. Puluhan turis juga tampak sedang menunggu penerbangan dari Bandara Ennfida.
"Kami tak ingin tinggal lebih lama, kami hanya igin melihat keluarga, orang tua kami. Jadi segera mungkin pergi dari sini," ujar Hannah Russel, seorang turis Inggris.
Kengerian juga dirasakan oleh turis Inggris lainnya, Sarah Maeson. Ia memutuskan untuk pulang ke Manchester lebih awal karena khawatir dengan keamanan paska serangan teror dua hari lalu.
"Kami tak merasa aman. Secara konstan mendengar sirene dan helikopter benar-benar tak membantu kegelisahan anda," kata Maeson.
Operator tour yang dimiliki TUI Grup Jerman, Thomson and First Choise mengatakan telah menerbangkan 6400 orang ke Tunisia pada hari serangan teror tersebut. Ribuan turis itu termasuk korban yang tewas dan terluka.
Operator tour itu menerbangkan 10 pesawat untuk mengevakuasi turis. Thomson and First Choise mengatakan 1000 turis sudah dipulangkan. Operator itu mengatakan akan membatalkan semua paket liburan lainnya ke Tunisia sampai pekan depan. Operator tersebut juga mengatur penerbangan bagi turis yang berharap kembali ke rumah.
Sementara operator perjalanan Belgia mengirimkan enam pesawat Jetairfly kosong untuk mengevakuasi turis dari Pulau Djerba dan Ennfina, Sabtu kemarin.
Seperti diketahui serangan pada Jumat lalu itu diklaim didalangi oleh Islamic State. Jumlah korban tewas dari serangan itu yairu 39 orang, mayoritas adalah turis Inggris (15 tewas).